BOLASPORT.COM - Ketua Komite Wasit PT LIB, Sonhaji, menyatakan bahwa seleksi wasit untuk Liga 1 2020 dilakukan lebih ketat agar pengalaman buruk musim lalu tak terjadi lagi.
Banyaknya kontroversi dalam keputusan wasit di Liga 1 2019 membuat PT Liga Indonesia Baru (LIB) lebih ketat dalam pemilihan wasit yang akan bertugas di musim 2020.
PT LIB melakukan seleksi terhadap 41 wasit dan 51 asisten wasit, yang menjalani workshop sebagai penilaian akhir atau assessment sebelum penugasan di lapangan nantinya.
Menurut Sonhaji, dirinya tidak tahu akan ada berapa banyak dari peserta workshop tersebut yang akan diambil untuk kebutuhan Liga 1 2020.
Pada Liga 1 2020, PT LIB membutuhkan 30 wasit dan asisten wasit.
Baca Juga: Tambah Amunisi, PSS Sleman Dekati 2 Pemain, Salah Satunya Eks Timnas
"Saya tidak tahu ada berapa wasit dan asisten wasit yang lolos dari assessment nanti,” kata Sonhaji pada acara pertemuan manajer Liga 1 2020 di Hotel Century, Senyan, Jakarta, Rabu (19/2/2020).
“Kebutuhan kami musim ini adalah total 30 wasit untuk Liga 1 2020. Nanti akan diklasifikasi mana yang bisa dimainkan di Liga 1, lalu yang kurang diturunkan di Liga 2, dan seterusnya," ujar Sonhaji.
Dalam workshop itu akan dibahas mengenai kejadian-kejadian yang menurut masyarakat menjadi kontroversial.
Menurut Sonhaji mereka akan membahasnya secara mendetail agar tak ada lagi wasit yang bermasalah.
Baca Juga: Legenda Liverpool Kritik Lini Tengah The Reds Saat Kalah dari Atletico
"Dari kompetisi musim lalu, ada satu wasit yang turun tingkat dan 15 orang wasit dari Liga 2 promosi naik ke Liga 1,” ucapnya.
"Tes mental dan fisikal akan masuk dalam materi workshop. Mungkin akan bisa dilakukan di Kostrad nanti untuk tesnya biar ada nuansa militer. Pokoknya yang kurang bagus dari tahun lalu kita upgrade," kata Sonhaji lagi.
Sementara itu selain wasit, Direktur Utama PT LIB, Cucu Somantri, mengatakan bahwa salah satu upaya lain untuk meningkatkan kualitas pertandingan adalah dengan menyediakan perlengkapan wasit yang lebih kekinian.
Seperti headphone, yang diharapkan bisa membantu lebih cepat mengambil keputusan antara wasit dengan hakim garis, kemudian semprotan penanda pagar hidup dalam situasi bola mati.
Baca Juga: Klub-klub Liga 1 2020 Dapat Kenaikan Subsidi, Jadi Rp5,2 Miliar
"Untuk VAR (Video Assistant Referee) belum bisa diterapkan musim ini. Hari ini sudah ada pertemuan dengan perwakilan FIFA dan AFC untuk membahas kesiapan pelatihan VAR. Ternyata untuk menjalankan VAR itu tidak gampang,” ujar Cucu Somantri.
“VAR-nya gampang disediakan, tapi personel yang mengoperasikan VAR sulit. Perlu pelatihan dan pelatihan selama hampir sembilan bulan. Ada tiga tahap dengan pembahasan yang berbeda di tiap triwulannya. Mudah-mudahan mengawali dengan hal tadi, tahun depan sudah bisa beroperasi," tutur Cucu.
Demi menggunakan teknologi Video Assistant Referee (VAR) pada Liga 1 2021, PSSI terus bergerak untuk memenuhi aspek-aspek yang dibutuhkan.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar