BOLASPORT.COM - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, mengharapkan pelaksanaan Liga 1 musim 2020 bisa dimulai tepat waktu dan tidak molor seperti musim-musim sebelumnya.
Liga 1 selama ini kerap bermasalah dengan jadwal pertandingan yang mengalami perubahan, karena tidak dapatnya izin keamanan untuk menggelar pertandingan dari pihak kepolisian.
Baca Juga: Timnas Indonesia Gelar TC Lagi Sebelum Uji Coba Lawan Thailand dan UEA
Masalah lama yang terus terjadi itu pun diharapkan Menpora agar rencana PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) bisa berjalan sesuai jadwal dan tidak terjadi penundaan.
Zainudin Amali mengharapkan Liga 1 memulai tepat dan tentu apabila itu Menpora mengatakan PT LIB dan PSSI patut diapresiasi.
“Kalau jadi tanggal 29 Februari berarti ini menjadi liga yang tidak molor. Kan biasanya molor," kata Zainudin di Kantor Kemenpora, Jakarta, Jumat (21/2/2020).
"Tentu kami berterima kasih kepada PSSI dan PT LIB yang sudah tepat waktu memulainya," ucapnya.
Pada musim 2020 ini, Liga 1 dijadwalkan kick-off pada 29 Februari dengan laga pembuka antara Persebaya Surabaya melawan Persik Kediri di Stadion Gelora Bung Tomo.
Kick-off musim ini bisa dibilang menjadi sebuah terobosan apabila menengok ke musim 2019, misalnya, start Liga 1 baru dimulai pada 15 Mei dan berakhir 1 September.
Padahal berdasarkan perhitungan FIFA, dibutuhkan setidaknya 9-10 bulan untuk menghabiskan satu musim.
Belum lagi kendala soal jadwal yang dinilai sangat padat dan kejar tayang dengan waktu pendek untuk istirahat, latihan maupun recovery.
Baca Juga: Jangan Harap Anak Baru Barcelona Cetak Gol dalam Laga Debut
Tak hanya itu, yang lebih parah adalah jumlah bertanding setiap klub dalam sebulan ada yang tidak sama.
Zainudin pun tak lupa menyoroti masalah penangganan para pendukung klub yang diharapkan dapat jauh lebih baik pada kompetsi Liga 1 musim ini.
Selain jadwal, Zainudin juga menyoroti soal penanganan suporter yang diharapkan dapat jauh lebih baik di kompetisi musim ini.
"Yang terakhir adalah suporter. Suporter ini penting apalagi setelah federasi punya divisi yang mengatur tentang suporter itu sendiri," ujar Zainudin.
"Saya memang meminta kita sering berkoordinasi supaya penanganan suporter ini terpadu, bukan parsial," ucapnya.
"Saya berkali-kali sampaikan, suporter itu bagian dari ekosistem sepak bola kita. Untuk itu, saya minta jangan sampai mereka merasa sebagai konsumen," tutur Zainudin.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar