BOLASPORT.COM - Perbedaan pendapat terjadi antara Frank Warren dan Tyson Fury soal pertandingan ulang.
Tyson Fury berhasil membuat Deontay Wilder menderita saat bertemu dalam duel ulang di MGM Grand Arena, Las Vegas, Nevada, AS, Minggu (23/2/2020).
Deontay Wilder akhirnya harus takhluk di tangan Tyson Fury melalui TKO di ronde ketujuh.
Hasil minor tersebut membuat Wilder harus menyerahkan gelar juara WBC ke tangan Fury.
Kendati pertandingan sudah berakhir, Fury kemudian memberi lampu hijau bagi Wilder untuk meminta tanding ulang.
Petinju berusia 31 tahun itu sangat ingin bertarung lagi dengan Wilder lantaran berusaha mendapat uang lebih banyak.
Akan tetapi keinginan Fury ini tak sejalan dengan pemikiran promotornya dari Queensberry, Frank Warren.
Sang promotor sebenarnya tak ingin menyaksikan Fury baku hantam melawan Wilder di atas ring lagi.
Baca Juga: Pelatih Tyson Fury Angkat Bicara Usai Deontay Wilder Salahkan Kostum
Warren lebih senang menggelar pertandingan unifikasi melawan Anthony Joshua, meski tak memungkiri Wilder juga punya kesempatan mengajukan rematch.
Promotor berusia 67 tahun itu sebenarnya punya cara lain agar pihak Wilder tak mengajukan rencana tanding ulang.
"Saya lebih suka langsung melawan Joshua, tapi itu kontraknya (tanding ulang antara Fury dan Wilder)," kata Warren ke BBC Radio 5 dikutip BolaSport.com dari BBC.
"Itu harus dihormati kecuali kami dapat mencapai beberapa akomodasi baginya untuk minggir.
Kami bisa membayarnya untuk minggir Jika dia (pihak Wilder) ingin menerimanya, tetapi itu adalah pilihan mereka," katanya menjelaskan.
Baca Juga: Dillian Whyte: Saya Akan Melawan Deontay Wilder Apapun Kondisinya
Wilder mempunyai waktu 30 hari sejak Sabtu (22/2/2020) untuk melayangkan klausul tanding ulang.
Warren bercerita pihak petinju berusia 34 tahun itu akan bertanding demi uang yang diperoleh dari kalahkan Fury.
"Jika dia bersikeras pada pertandingan, kami akan terkunci di dalamnya," ujar Warren.
Pertandingan sesama petinju Inggris di divisi kelas berat sangat dinantikan Warren.
Warren yakin sebenarnya Joshua bisa menegosiasikan pertandingan perebutan IBF dengan Kubrat Pulev bisa mundur.
Sebab pria kelahiran London itu ingin mengadakan dan melihat pertandingan unifikasi antara Joshua dan Fury terlaksana tahun 2020.
"Saya menginginkannya sebelum akhir tahun (Fury vs Joshua), asalkan Anthony Joshua tidak dikalahkan oleh petinju lain," tutur Warren.
Baca Juga: Sudah Jadi Raja Honda, Marc Marquez Ditantang Balapan Pakai Motor Pabrikan Lain
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BBC.com |
Komentar