Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kisah Ricky/Rexy Kalahkan Musuh Bebuyutan asal Malaysia untuk Raih Emas Olimpiade 1996

By Delia Mustikasari - Kamis, 27 Februari 2020 | 07:00 WIB
Kasubid Humas dan Media PP PBSI, Ricky Soebagja (dua dari kanan), menjawa pertanyaan wartawan pada k
Kasubid Humas dan Media PP PBSI, Ricky Soebagja (dua dari kanan), menjawa pertanyaan wartawan pada k

BOLASPORT.COM - Mantan ganda putra Indonesia, Ricky Soebagja, mengenang momen saat dia merengkuh keping medali emas Olimpiade Atlanta 1996 bersama Rexy Mainaky.

Pemilik nama lengkap Ricky Achmad Soebagdja ini menggambarkan perasaannya setelah mengantongi medali emas Olimpiade Atlanta 1996 bersama Rexy Mainaky seperti gunung yang akhirnya meletus.

Beban berat yang dipikulnya selama beberapa tahun terakhir, akhirnya mampu ia selesaikan dengan hasil yang sempurna.

"Setelah menang dapat emas, rasanya seperti ada sesuatu yang sangat besar lepas dari diri saya. Seperti gunung meletus, perasaannya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata," kata Ricky Soebagja dilansir BolaSport.com dari Badminton Indonesia.

"Memang benar-benar momen yang luar biasa. Akhirnya perjuangan yang kami persiapkan bisa kami dapat," ucap Ricky.

Ricky/Rexy menjadi juara Olimpiade Atlanta 1996 setelah mengalahkan Cheah Soon Kit/Yap Kim Hock (Malaysia) 5-15, 15-13, 15-12.

Perjuangannya  pada babak final itu, dikatakan Ricky berlangsung cukup menegangkan. Mereka kalah jauh pada gim pertama karena pola main mereka tak bisa berjalan normal. Rasa tegang terus berkecamuk sepanjang laga pembukanya itu.

Apalagi Cheah/Yap merupakan salah satu musuh bebuyutan mereka yang tak mudah juga untuk dikalahkan.

Baca Juga: Wacanakan Mundur dari Pelatnas, PB Djarum Tawarkan Tontowi Ahmad Main Profesional

Dikatakan Ricky, lawan terberatnya kala itu merupakan wakil Malaysia dan tentunya rekan sesama pemain Indonesia. Ganda putra China dan Korea dinilai Ricky saat itu belum menjadi kendala baginya.

"Pada gim pertama, saya tidak bisa berkomunikasi dengan baik bersama Rexy. Ya itu permasalahannya, muncul kekhawatiran yang luar biasa. Rexy pun sama, kerasa tegangnya," aku Ricky.

"Pelatih juga di pinggir lapangan tidak bisa banyak berbicara hanya memberi semangat saja. Mungkin kebawa tegang juga. Saya hanya berusaha, bahwa pertandingan belum selesai. Rexy juga kan mainnya harus meledak di lapangan. Kalau enggak dia jadi susah mainnya."


Editor : Delia Mustikasari
Sumber : Badminton Indonesia.org
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
24
57
2
Arsenal
25
53
3
Nottm Forest
25
47
4
Man City
25
44
5
Bournemouth
25
43
6
Chelsea
25
43
7
Newcastle
25
41
8
Fulham
25
39
9
Aston Villa
25
38
10
Brighton
25
37
Klub
D
P
1
Persib
23
50
2
Persebaya
23
41
3
Dewa United
23
40
4
Persija Jakarta
23
40
5
Bali United
22
37
6
Borneo
23
35
7
Persita
23
35
8
PSM
23
33
9
Persik
23
33
10
Arema
22
32
Klub
D
P
1
Real Madrid
24
51
2
Atlético Madrid
24
50
3
Barcelona
23
48
4
Athletic Club
23
44
5
Villarreal
24
41
6
Rayo Vallecano
23
35
7
Osasuna
24
32
8
Real Sociedad
23
31
9
Girona
24
31
10
Mallorca
23
31
Klub
D
P
1
Napoli
25
56
2
Inter
24
54
3
Atalanta
25
51
4
Lazio
25
46
5
Juventus
24
43
6
Fiorentina
24
42
7
Milan
24
41
8
Bologna
24
41
9
Roma
24
34
10
Udinese
24
30
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
508
2
F. Bagnaia
498
3
M. Marquez
392
4
E. Bastianini
386
5
B. Binder
217
6
P. Acosta
215
7
M. Viñales
190
8
A. Marquez
173
9
F. Morbidelli
173
10
F. Di Giannantonio
165
Close Ads X