BOLASPORT.COM - Kento Momota bisa menjadi ancaman tim putra Indonesia di Piala Thomas 2020 setelah pemulihan cederanya dikabarkan berjalan lancar.
Pebulu tangkis asal Jepang, Kento Momota, menjadi kekuatan paling dominan di sektor tunggal putra saat ini. Rentetan prestasi mentereng menjadi buktinya.
Momota sukses memenangi 12 dari 15 turnamen individu terakhir yang diikutinya, termasuk ajang bergengsi seperti All England Open 2019 hingga Kejuaraan Dunia 2019.
Perolehan poin Momota di peringkat dunia BWF pun jomplang dibandingkan pemain tunggal putra lainnya.
Saat atlet berusia 25 tahun itu mengoleksi 111.918 poin dalam 12 bulan terakhir, Chou Tien Chen (Taiwan) yang menjadi rival terdekat baru mendapat 80.548 poin.
Malang bagi Momota, asanya untuk memperpanjang dominasi terlahang dengan cedera yang dialami akibat kecelakaan parah pada 13 Januari silam.
Momota mengalami kecelakaan maut yang menewaskan satu orang di Kuala Lumpur dalam perjalanan ke bandara sesudah memenangi Malaysia Open 2020.
Proses pemulihan Momota diperpanjang lantaran retak tulang di bagian dasar rongga mata kanan membuatnya mengalami masalah penglihatan.
Baca Juga: Susy Susanti Utamakan Kesehatan Atlet di Tengah Isu Penundaan Olimpiade 2020
Operasi lanjutan dilakoni Momota pada 8 Februari silam. Proses pembedahan berjalan sukses dengan waktu pemulihan diperkirakan mencapai tiga bulan.
Momota diprediksi baru kembali pada Juni serta melewatkan turnamen penting seperti All England Open 2020 dan Piala Thomas 2020.
Namun begitu, Momota justru menunjukkan proses pemulihan yang lebih cepat dari perkiraan.
Dilansir BolaSport.com dari The Star, Momota dikabarkan sudah kembali bergabung dalam pemusatan latihan dengan tim nasional pada 29 Februari 2020.
Baca Juga: Cerita Greysia Polii Hadapi China yang Sangat Dominan pada 2008-2012
Dengan dua setengah bulan tersisa menuju Piala Thomas 2020, Momota diyakini bisa kembali ke kondisi terbaiknya dalam kejuaraan beregu dunia tersebut.
Hadirnya Momota tentu saja menjadi ancaman bagi negara lainnya. Pasalnya, Momota menjadi kepingan penting bagi tim putra Jepang.
Momota bisa menjadi andalan Jepang untuk mendulang poin selain dari dua pasangan ganda putra, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda dan Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe.
Melihat dari rekor head-to-head, Kento Momota bisa menjadi momok bagi tim putra Indonesia apabila berhadapan dengan Jepang.
Baca Juga: Greysia Jaga Motivasi Usai Raih 2 Gelar bersama Apriyani pada Awal 2020
Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie yang menjadi amunisi utama Indonesia masih kesulitan untuk mengalahkan Momota.
Jonatan baru bisa menang satu kali dari lima pertandingan menghadapi Momota.
Adapun Anthony yang merupakan pemain tunggal putra pertama Indonesia memiliki rekor 4 kemenangan dan 7 kekalahan dari Momota.
Untungnya, tim putra Indonesia masih memiliki kans untuk merebut poin dari partai lain karena karena kekuatan yang hampir merata di sektor tunggal dan ganda.
Baca Juga: Hendra Setiawan Tak Menyangka Lolos ke Olimpiade untuk Ketiga Kali
Indonesia juga memiliki dua pasangan terbaik di dunia saat ini, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Indonesia dan Jepang berpotensi baru saling berhadapan pada fase gugur Piala Thomas 2020 karena sama-sama memegang status tim unggulan.
Sementara Jepang merupakan finalis Piala Thomas 2018, Indonesia lolos ke putaran final sebagai kampiun Kejuaraan Beregu Asia 2020.
Piala Thomas 2020 akan berlangsung pada 16-24 Mei di Aarhus, Denmark.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | thestar.com.my |
Komentar