BOLASPORT.COM - Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) melakukan pertemuan dengan PSSI di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (10/3/2020). Dalam pertemuan tersebut ada beberapa poin yang disampaikan APPI kepada PSSI, salah satunya memperjuangkan dua pemain Indonesia yakni Fadli Manna dan Krisna Adi.
Kedua pemain tersebut sebelumnya sempat dihukum larangan bermain di kompetisi Indonesia seumur hidup oleh Komite Disiplin (Komdis) PSSI.
Fadli Manna merupakan mantan pemain PSIS Semarang yang sempat melakukan gol bunuh diri pada insiden sepak bola gajah 2014.
Sementara Krisna Adi selaku mantan pemain PSMP Mojokerto yang sengaja tidak mencetak gol saat mengeksekusi penalti di Liga 2 2018.
APPI juga mengangkat hal-hal terkait perlindungan pesepakbola Indonesia seperti masih adanya keterlambatan dan tunggakan gaji pemain terutama di klub Liga 2 yang direncanakan mulai berputar akhir pekan ini.
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, akan melihat terlebih dahulu status dari kedua pemain tersebut.
Baca Juga: All England Open 2020 - Anthony vs Chou Tien Chen Jadi Duel Impian Bos Badminton Malaysia
“Saya harus cek dulu, bagaimana kondisi mereka saat melakukan perbuatan yang mencoreng wajah sepak bola kita itu," kata Mochamad Iriawan seperti BolaSport.com kutip dari laman resmi PSSI.
"Apakah memang sengaja dan mendapatkan imbalan, atau berada dalam tekanan,” ucap pria yang akrab disapa Iwan Bule tersebut.
Selanjutnya, Iwan Bule mempersilakan APPI bersama para pemain itu untuk membawa bukti baru kasus tersebut kepada bidang yudisial PSSI.
Baca Juga: Bojan Hodak Tetap Apresiasi Pemain PSM Meski Ditahan Imbang Kaya FC
Adapun Wakil Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto, mengapresiasi langkah APPI membela dan mewujudkan kesejahteraan para pemain.
“Itu memang menjadi tujuan APPI memperjuangkan para pemain yang menjadi anggotanya. Sementara tujuan PSSI adalah memprofesionalkan klub-klub anggotanya,” kata Iwan Budianto.
Pada pertemuan itu, APPI juga menyampaikan beberapa hal di antaranya terbentuknya National Dispute Resolution Chamber (NDRC) atau badan penyelesaian sengketa nasioanl untuk mempermudah dan mempercepat pemain memperoleh keadilan di kasus yang berkaitan dengan persepakbolaan.
Baca Juga: Shopee Liga 1 2020 - Persib Berpeluang Pakai Stadion GBLA Untuk Menjamu PSS
"Sekarang tantangannya bagaimana keputusan NDRC dapat diimplementasikan di tingkat klub," ucap General Manager APPI, Ponaryo Astaman.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar