Baca Juga: All England Open 2020 - Usai Kalahkan Jonatan, Lee Zii Jia Ungkap 2 Kalimat
Setelah menerima kekalahan, Vitidsarn kemudian menjelaskan secara rinci kejadian yang dialami sejak gim pertama hingga ke gim ketiga.
"Saya memiliki kendali yang baik terhadap shuttlecock pada gim pertama," kata Vitidsarn dilansir BolaSport.com dari laman resmi BWF.
"Saya tidak merasakan tekanan apa pun, saya pikir saya lebih muda darinya dan saya bermain dengan gaya saya. Ini adalah turnamen besar, super 1000, dan saya ingin melakukannya dengan baik."
"Dia (Lin Dan) adalah juara Olimpiade dan dunia. Saya pikir saya harus bertanding lebih baik melawannya," katanya menambahkan.
Baca Juga: All England Open 2020 - Gregoria Bakal Nekat demi Ambisi Pulangkan Tai Tzu Ying
Vitidsarn menceritakan tentang pertandingan melawan Lin di gim kedua.
Kalah pengalaman menjadi penyebab dia akhirnya harus mengakui ketangguhan Lin.
"Di gim kedua, saya mencoba untuk mendorong ritme permainan karena saya ingin menekannya. Saya mendapat match point, tetapi lebih berpengalaman," ujar Vitidsarn.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | bwfbadaminton.com |
Komentar