BOLASPORT.COM - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Mochamad Iriawan, menegaskan larangan adanya sponsor situs judi dan rokok di Liga Indonesia.
Sebelumnya sponsor baru Tira Persikabo di kompetisi Shopee Liga 1 2020 menjadi polemik.
Pasalnya Tira Persikabo secara terang-terangan memasang sponsor situs judi di jersey klub berjulukan Laskar Padjadjaran tersebut.
Meski kompetisi Shope Liga 1 2020 telah bergulir selama dua pekan sejak kick off 29 Februari 2020, namun polemik sponsor masih menjadi tanda tanya.
Baca Juga: Pemain Timnas U-16 Indonesia Diberikan Edukasi Terkait Virus Corona
Hal itu karena memang PSSI belum memiliki aturan yang mengatur soal sponsorship olahraga dari situs judi.
Tetapi masalah itu bukan hanya terjadi pada Tira Persikabo yang secara terbuka mencantumkan sponsor SBOTOP di jersey mereka.
SBOTOP merupakan situs judi.
Selain Tira Persikabo, ada Persib Bandung yang ternyata juga sama mendapatkan perhatian publik karena memasang tagline produk 'Pria Punya Selera' di jersey pemainnya.
Pria Punya Selera identik dengan salah satu produk rokok.
Secara resmi peraturan itu belum ada, sehingga sponsor tersebut masih terlihat di jersey Tira Persikabo dan Persib Bandung dalam dua pekan Shopee Liga 1 2020.
Baca Juga: Marko Simic Sempat Latihan Terpisah, Pelatih Persija Jakarta Beberkan Alasannya
Dengan adanya ini pun, PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah mengeluarkan surat edaran terkait sponsor untuk klub-klub di sepak bola Indonesia.
Seperti dilansir dari laman resmi PSSI, Kamis (12/3/2020), PSSI mengeluarkan pernyataan dan penegasan terkait surat larangan sponsor yang sudah dikeluarkan sebelumnya pada Selasa (25/2/2020).
Bukan hanya itu, pria yang akrab disapa Iwan Bule itu menilai bahwa ini adalah masalah kepatutan.
Baca Juga: BREAKING NEWS - 3 Pemain Premier League Diduga Terjangkit Virus Corona
"Terkait implementasi peraturan nasional soal sponsor industri olahraga tertanggal 25 Mei 2019, PT. Liga Indonesia Baru (LIB) telah menyampaikan penegasan kembali bahwa sesuai peraturan pemerintah yang berlaku," kata Mochamad Iriawan yang dilansir BolaSport.com dari laman resmi PSSI.
"LIB tidak mengizinkan klub yang berpartisipasi pada kompetisi resmi yang dikelola LIB untuk menjalin kerjasama komersial dengan produk yang berkaitan langsung dengan brand rokok, minuman beralkohol dan situs perjudian," ujarnya.
Baca Juga: Eks Bintang Manchester United Sebut Satu Pemain Liverpool Saat Ini yang Tak Ingin Ia Lawan
Berikut poin-poin landasan terkait larangan sponsorship yang tertuang dalam peraturan:
- Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Pasal 27 Ayat 2
- PP No. 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau bagi Kesehatan
- PEPRES No. 74 Tahun 2013 tentang Pengendalian dan Pengawasan Minuman Beralkohol
- PERMENDAG No. 20 Tahyn 2014 tentang Pengendalian dan Pengawasan Terhadap Pengadaan, Peredaran, dan Penjualan Minuman Beralkohol
- Hasil Rapat Koordinasi POLRI dan PSSI pada tanggal 20 Februari 2020 dan
- Hasil Rapat Koordinasi Satgas Anti Mafia Boladan PSSI pada tanggal 25 Februari 2020.
Tak hanya itu, Iwan Bule pun mengingatkan apabila nantinya ada klub yang tetap melakukan ikatan kerja sama dengan pihak yang telah ada dalam aturan larangan tersebut.
Sepenuhnya hal itu bakal menjadi tanggung jawab klub masing-masing.
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | PSSI.org |
Komentar