BOLASPORT.COM - Pada 2016-2017, Leicester City untuk pertama kalinya menjajal Liga Champions. Tak dinyana, napas mereka cukup panjang di ajang antarjawara dengan sukses menembus babak 8 besar seusai menumbangkan wakil Spanyol, Sevilla.
Leicester City merupakan salah satu klub Inggris yang sempat membuat heboh pada tahun 2016 dengan menjadi juara Liga Inggris mussim 2015-2016.
The Foxes - julukan Leicester - yang pada musim itu sama sekali bukan unggulan untuk meraih gelar Liga Inggris, tiba-tiba tampil luar biasa.
Skuad arahan Claudio Ranieri tampil menggila dan finish di posisi pertama dengan 81 poin, unggul 10 angka dari Arsenal yang menghuni peringkat kedua.
Baca Juga: Sejarah Hari Ini - Pesepak Bola Kulit Hitam Pertama di Timnas Inggris
Sebuah keajaiban memang mengingat Leicester pada musim sebelumnya hampir saja terdegradasi dari Liga Inggris kasta utama.
Menjadi pemenang kompetisi membuat Leicester melanjutkan kisah ajaib mereka di ajang Liga Champions berikutnya.
Kiprah Leicester di Liga Champions terbilang lumayan sebagai tim yang baru pertama kali menjajal kompetisi antarjuara tersebut.
Menempati Grup G, Leicester mesti saling sikut dengan Club Brugge, FC Porto, dan Copenhagen demi melenggang ke babak berikutnya.
Meskipun sedikit goyah karena putus hubungan dengan pelatih Claudio Ranieri, Leicester mampu tampil dominan dengan lolos ke babak 16 besar berkat dibekali skuad juara musim lalu.
Di babak 16 besar mereka dihadang wakil Spanyol, Sevilla, yang sudah lebih berpengalaman menghadapi kesebelasan negara lain.
Baca Juga: Sejarah Hari Ini - Inventor Teknik Dribel Elastico, Sergio Echigo
Pada pertemuan pertama, Leicester tumbang 1-2 di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan.
Dari situ mulai timbul keraguan pada sang jawara Liga Inggris.
Dikutip BolaSport.com dari The Squawka, Sabtu (14/3/2020), segala keraguan kembali dijawab Leicester lewat pembalasan dendam yang dilakukan pada leg kedua yang berlangsung 14 Maret 2017.
Pada laga tersebut, Jamie Vardy dkk berhasil menjegal Sevilla dengan skor 2-0 lewat gol kapten Wes Morgan dan Marc Albrighton.
Sayangnya napas panjang Leicester hanya sampai situ saja.
Di babak perempat final Leicester menyerah dari wakil Spanyol lainnya yaitu Atletico Madrid dengan agregat 1-2.
Baca Juga: Sejarah Hari Ini - Air Mata Gabriel Batistuta untuk Sang Mantan
Tiga tahun berjalan, sang mantan juara Liga Inggris itu tertatih-tatih mengembalikan performa manis empat tahun lalu di kompetisi.
Namun segala usaha mereka terbilang cukup berhasil pada musim 2019-2020 ini.
Racikan pelatih Brendan Rodgers mampu membuat Leicester meraih 16 kemenangan, 5 hasil seri dan 8 kekalahan dari 29 pertandingan yang sudah mereka lakoni di Liga Inggris.
Leicester saat ini menghuni posisi ketiga klasemen sementara di bawah Liverpool dan Manchester City.
Editor | : | Dimas Wahyu Indrajaya |
Sumber | : | Squawka twitter |
Komentar