BOLASPORT.COM - Juara tinju kelas berat asal Inggris, Tyson Fury, menghadapi ancaman sanksi larangan bertanding selama delapan tahun.
Tyson Fury tersandung kasus lama perihal penggunaan zat dan obat-obatan terlarang.
Ancaman yang menjerat Fury tersebut bermula setelah muncul pengakuan dari seorang petani bernama Martin Carefoot.
Martin Carefoot mengklaim diminta pihak Tyson Fury itu untuk berbohong dalam kasus dugaan doping yang menimpa sang petinju dan sepupunya, Hughie Fury, pada 2015.
Akibat dari pengakuan tersebut, Tyson Fury dan Hughie Fury akan diinvestigasi oleh Badan Anti-Doping Inggris (UKAD).
Menurut laporan Daily Mail yang dikutip BolaSport.com, UKAD siap kembali mengusut kasus yang terjadi lima tahun silam itu.
Fury pernah dinyatakan positif menggunakan zat berjenis nandrolon dan disanksi tak boleh bertanding dua tahun terhitung sejak Desember 2015.
Adapun saat itu kubu Fury menggunakan pembelaan bahwa nandrolon berasal dari kontaminasi makanan dari babi yang belum dikebiri.
Baca Juga: Untuk Pertama Kalinya Sejak 24 Tahun, China Tanpa Juara di All England
Pihak Fury menggunakan keterangan tertulis dari Carefoot yang menyebut bahwa sang peternak memasok daging babi yang belum dikebiri kepada Fury.
Carefoot sendiri dalam pernyataannya mengaku dijanjikan uang sebesar 25.000 pound atau sekitar 450 juta rupiah untuk memberikan keterangan dalam kasus itu.
Petinju berjuluk The Gypsy King itu kini terancam larangan bertanding tinju delapan tahun apabila terbukti bersalah dalam kasus baru ini.
Fury belum menanggapi tuduhan yang dilayangkan kepadanya.
Fury kini tengah mempersiapkan diri menjelang pertandingan ketiga kalinya melawan Deontay Wilder dalam perebutan gelar juara WBC pada Februari silam.
Petinju asal Manchester tersebut sukses mengalahkan Wilder secara TKO pada ronde ketujuh.
Baca Juga: All England Open 2020 - Marcus/Kevin: Kami Sudah Mencoba yang Terbaik
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | dailymail.co.uk |
Komentar