BOLASPORT.COM - CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, mengatakan bahwa para pemain, ofisial tim, beserta staf kepelatihan bakal melakukan pengecekan kondisi tubuh.
Pengecekan kondisi tubuh yang dilakukan oleh PSIS Semarang ini demi kebaikan para pemain dan staf kepelatihan.
Hal ini tak lepas dari maraknya penyebaran virus corona (Covid-19) yang mencuri perhatian publik di segala penjuru dunia salah satunya Indonesia.
Baca Juga: PSPS Riau Ingin Selesaikan Kewajiban Dengan Tuntaskan Tunggakan Gaji Pemain
Bahkan, akibat hal ini PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator pelaksana memutuskan untuk sementara waktu menghentikan kompetisi selama dua pekan atau bisa lebih tergantung kondisi kedepan.
Penundaan kompetisi Shopee Liga 1 2020 ini pun dimanfaatkan oleh PSIS untuk melakukan pengecekan kondisi tubuh agar terhindar dari penyebaran virus corona.
Hal ini disampaikan langsung oleh Yoyok Sukawi yang mengaku bahwa memang penundaan Shopee Liga 1 sedikit menganggu tim, namun kalau untuk kebaikan bersama ia mendukung sepenuhnya.
Sehingga penundaan panjang tersebut akan dimanfaatkan untuk melakukan pengecekan kondisi tubuh dan nantinya bakal langsung dikelompokkan dalam dua kategori, yakni sehat dan rawan.
"Hari Kamis (18/3/2020) kami bakal melakukan tes kesehatan pemain berserta jajaran," kata Yoyok Sukawi saat dihubungi BolaSport.com, Rabu (17/3/2020).
"Nantinya bakal kami kelompokkan menjadi kelompok sehat dan kelompok rawan," ucapnya menambahkan.
Baca Juga: Rapor 6 Wajah Baru Persib di Shopee Liga 1 2020, Satu Nama Krisis Jam Terbang
Setelah dikelompokkan menjadi dua kategori, nantinya yang dalam kelompok rawan akan ditindak lanjuti.
Sementara itu, untuk kelompok sehat bakal melakukan aktivitas seperti biasa yakni latihan.
Para pemain PSIS rencananya akan kembali berlatih pada Kamis (18/3/2020).
"Iya nanti yang sehat boleh latihan. Dan latihannya bakal kita gelar secara tertutup, agar kami dapat meminimalisir penyebaran virus," ujar Yoyok.
Pemeriksaan dilakukan di mess PSIS Semarang karena klub memiliki kelengkapan semua yang digunakan untuk melakukan tes.
"Kami punya perlengkapan dan dokter medical sendiri di mess PSIS, jadi tak perlu ke rumah sakit," tutur Yoyok mengakhiri.
Untuk saat ini, data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyatakan bahwa ada 172 kasus pasien positif virus corona, diantaranya delapan sembuh, dan tujuh orang dinyatakan meninggal dunia.
Editor | : | Nungki Nugroho |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar