BOLASPORT.COM - Merebaknya wabah virus corona (Covid-19) membuat sejumlah turnamen olahraga ditunda atau dibatalkan, termasuk pada cabang olahraga bulu tangkis.
Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) memutuskan menunda penyelenggaraan turnamen bulu tangkis sejak 16 Maret hingga 12 April.
Turnamen yang terpengaruh dengan adanya keputusan BWF tersebut ialah Swiss Open 2020, India Open 2020, Orléans Masters 2020, Malaysia Open 2020, dan Singapore Open 2020, serta banyak turnamen internasional level 3.
Beberapa turnamen berdampak dalam periode kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.
BWF akan membuat pengumuman lebih lanjut tentang peraturan yang terkait dengan poin kualifikasi Olimpiade di kemudian hari.
Di tengah keputusan tersebut, pebulu tangkis tunggal putri Spanyol, Carolina Marin, memilih fokus bersama keluarganya.
Pada All England Open 2020, perjalanan Marin terhenti pada semifinal setelah dikalahkan Tai Tzu Ying (Taiwan).
"Saya hanya harus kembali ke Spanyol dan kami harus melihat apa yang direncanakan tim untuk saya. Tetapi, kami semua terus berjalan. Saya akan terus berlatih dan mencoba dan meningkatkan permainan saya," kata Marin dilansir BolaSport.com dari Badminton Europe.
Baca Juga: BAM Hentikan Sesi Latihan Tim Bulu Tangkis Malaysia di Pelatnas Sementara Waktu
"Prioritas saya adalah menjaga diri saya sendiri karena seperti yang Anda tahu Spanyol benar-benar telah terjangkit virus corona. Saya akan pergi ke kota asal untuk tetap dekat dengan ayah," ucap Marin yang berasal dari Huelva, Spanyol itu.
Ayah Marin saat ini sedang menjalani perawatan di rumah sakit sehingga Marin memilih fokus merawat ayahnya.
Sementara itu pebulu tangkis tunggal putra Denmark, Anders Antonsen, merasakan situasi negaranya yang mengalami karantina karena wabah virus corona.
"Ini adalah situasi yang aneh. Denmark baru saja ditutup. Sekolah, institusi, semuanya ditutup selama beberapa minggu ke depan," ujar Antonsen.
"Namun, kami tetap bermain bulu tangkis seperti biasa, seolah-olah tidak ada yang salah, di depan orang banyak. Saya tidak tahu harus bagaimana, itu benar-benar aneh. Jadi, sedikit lebih menantang diri untuk tetap fokus pada permainan. Ini adalah situasi yang menyedihkan."
Baca Juga: Kento Momota Kembali Berlatih di Pelatnas Jepang pada 12 April
Negara yang paling khawatir tentang ketidakpastian Olimpiade adalah tuan rumah, Jepang.
Perencanaan dan persiapan bertahun-tahun telah terjadi untuk mencapai titik ini.
Pasangan ganda putri Jepang, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota, menjadi salah satu favorit untuk meraih medali emas pada Olimpiade Tokyo 2020.
Fukushima/Hiroya menjelaskan kekhawatiran mereka setelah menjadi juara All England untuk pertama kalinya.
Belum ada rencana konkret dan mereka tidak tahu apa yang akan terjadi. Tetapi, tentu saja mereka akan berlatih dan mencoba dan menjaga kondisi.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | badmintoneurope.com |
Komentar