BOLASPORT.COM - Gempuran COVID-19 atau virus corona menyebabkan seluruh kompetisi di banyak negara harus dihentikan sementara.
Spanyol menjadi salah satu negara yang sudah mengeluarkan kebijakan tersebut akibat merajalelanya virus corona.
Akibat kebijakan itu, La Liga yang merupakan kompetisi sepak bola di Spanyol harus ditangguhkan hingga waktu yang belum ditentukan.
Seluruh klub di La Liga diwajibkan untuk mengecek dan mengisolasi para pemain, staf, dan pelatih untuk mencegah penyebaran virus corona.
Salah satu pemain Real Madrid, Luka Jovic yang telah menyelesaikan pengecekan meminta izin untuk pulang ke negara asalnya, Serbia pada pekan lalu.
Namun, kepulangan Jovic ke Serbia ternyata mendapat kecaman dari Perdana Menteri Serbia, Ana Brnabic yang menyebut tindakan pemain berusia 22 tahun itu pulang ke negaranya merupakan hal yang tak bertanggung jawab.
Baca Juga: Lepas Neymar ke Barcelona, PSG Siap Datangkan Penyerang Juventus
"Kami mempunyai contoh negatif dari bintang-bintang sepakbola kami yang berpenghasilan jutaan, tapi mengabaikan kewajiban untuk mengisolasi diri sehingga mereka bisa kembali ke kampung halamannya," ujar Brnabic seperti yang BolaSport.com kutip dari Daily Mail, Jum'at (20/3/2020).
Sebagai informasi, Serbia memang telah mengeluarkan kebijakan untuk seluruh warga negaranya yang berada di negara terjangkit virus corona agar tidak pulang ke Serbia untuk sementara waktu.
Jovic kemudian mengunggah sebuah postingan di Instagram pribadinya untuk menanggapi kritik dari Perdana Menteri Serbia itu, ia mengatakan bahwa sudah mendapat izin dari tim medis Madrid sebelum terbang ke Serbia.
"Kamis lalu, pimpinan tim medis Real Madrid memberi izin kepada Luka Jovic untuk pulang ke Serbia (dengan surat medis khusus) dan menjalani karantina di rumahnya sendiri," tulis unggahan Jovic.
Baca Juga: Resmi Jadi Suksesor Valentino Rossi, Quartararo Sebut 2020 Bukan Musim Transisi
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Daily Mail |
Komentar