BOLASPORT.COM - Juara dunia sembilan kali, Valentino Rossi, pernah mengalami masa-masa sulit dalam kariernya tatkala membala untuk tim Ducati.
Pada 2011 Ducati membuat gebrakan demi meraih kembali gelar juara dunia MotoGP dengan memboyong Valentino Rossi dari Yamaha.
Tak ayal, kedatangan rider berjulukan The Doctor disebut sebagai pernikahan yang sempurna, mengingat Ducati dan Rossi berasal dari negara yang sama, Italia.
Namun, Valentino Rossi gagal memenuhi harapan-harapan manis yang tersemat di pundaknya selama dua musim kebersamaannya dengan skuad Borgo Panigale.
Baca Juga: Daftar Turnamen Bulu Tangkis yang Ditunda dan Dibatalkan BWF karena Virus Corona
Pada musim pertamanya menjadi pengemudi Desmosedici, pembalap yang identik dengan nomor 46 tersebut tak mampu berbicara banyak dalam perebutan gelar juara dunia.
Dia hanya mampu mengemas satu podium saja dengan tanpa meraih sekalipun kemenangan dari 18 balapan yang dijalani dan membuatnya berada di peringkat ketujuh klasemen akhir.
Satu musim berikutnya, penampilan Valentino Rossi perlahan-lahan mulai membaik walau tidak terlalu signifikan.
Rossi berhasil naik podium sebanyak dua kali, posisinya di tabel klasemen akhir pun naik satu setrip dari musim berikutnya.
Dua musim tanpa meraih satu kemenangan pun bersama Ducati, menjadi masa-masa sulit bagi Valentino Rossi yang dikenal sudah menjadi jagoan di MotoGP.
Mantan kepala tim Ducati, Livio Suppo, turut menceritakan kesulitan yang dialami Valentino Rossi dalam dua musim itu.
"Saya pernah berada di Kejuaraan itu, namun saya sudah tak bekerja lagi untuk Ducati," kata Livio Suppo, dilansir BolaSport.com dari Motorsport-Total.
"Kedatangan Rossi adalah sebuah pernikahan yang mampu membangkitkan harapan bagi Ducati, dan mereka sama-sama ingin mewujudkannya," imbuhnya.
Baca Juga: Olimpiade 2020 Tanda Tanya, Timnas Basket AS Tetap Siapkan Diri
Suppo mengungkapkan ada satu hal yang membuat Valentino Rossi gagal mewujudkan pernikahan yang sepurna dengan Ducati.
Satu hal itu adalah karakter motor Ducati sangat berbeda jauh dengan gaya balap yang dimiliki Valentino Rossi.
"Ducati adalah motor yang sangat istimewa yang tidak mempunyai kecocokan dengan karakter Valentino Rossi," tutur Suppo lagi.
Hal tersebut tak ayal membuat Rossi kesulitan untuk bisa beradaptasi serta menemukan ritme terbaiknya agar bisa tampil kompetitif.
Baca Juga: Dua Mantan Pegulat WWE Lakukan Debut di Ajang All Elite Wrestling
"Kadang menjadi hal yang lebih sulit bagi para pembalap, terutama yang sudah berpengalaman untuk beradaptasi dengan motor yang berbeda," imbuh Suppo.
"Lebih-lebih motor itu mempunyai karakter yang berbeda pula dari apa yang mereka lakukan sebelumnya," ucapnya lagi.
Andai Valentino Rossi bisa tampil lebih baik lagi kala itu, kisahnya dan Ducati akan menjadi salah satu yang paling manis yang pernah ada di MotoGP.
"Jika mereka berhasil, itu akan menjadi cerita yang bagus, namun justru hal itu kini hanya menjadi sebuah kegagalan," ucap Livio Suppo mengakhiri.
Baca Juga: Oleksandr Usyk Bidik Titel Juara, Siap Tantang Anthony Joshua dan Tyson Fury
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Motorsport-Total |