BOLASPORT.COM - Para pendukung Barcelona begitu antusias dengan calon bintang baru jebolan La Masia, Riqui Puiq, seiring kedatangan Quique Setien sebagai pelatih.
Nama Riqui Puig mendadak naik daun ketika Barcelona sukses memetik kemenangan tipis 1-0 atas Granada pada jornada ke-20 Liga Spanyol musim 2019-2020.
Di kala kedudukan masih sama kuat 0-0, pelatih Quique Setien memasukkan Riqui Puiq pada menit ke-71 menggantikan Ivan Rakitic.
Masuknya Riqui Puiq yang bermain di lini tengah rupanya mengubah jalannya pertandingan dengan lahirnya gol kemenangan Barcelona yang dicetak oleh Lionel Messi.
Baca Juga: Utamakan Keselamatan, Bek Legendaris Man United Minta Liga Inggris Dihentikan
Pemain 20 tahun tersebut menjadi kreator serangan Barcelona yang membuahkan gol tunggal kemenangan tim atas Granada.
Pada laga tersebut, tercatat Puiq mampu melepaskan 39 operan dengan 36 di antaranya sukses mencapai target plus 1 operan kunci.
Keberhasilan operan yang dilepaskan Puiq pun mencapai 92 persen meski hanya turun ke lapangan selama 19 menit.
Persentase operan sukses yang dihasilkan Puiq bahkan mengungguli persentase milik Lionel Messi (85%), Antoine Griezmann (81%), Ansu Fati (81%), Ivan Rakitic (90%), dan Arturo Vidal (91%).
Baca Juga: 5 Film untuk Obati Rindu pada Sepak Bola di Tengah Virus Corona
Tak heran jika permainannya di lapangan membuat para penggemar El Barca mulai menyebutnya sebagai gabungan Xavi Hernandez dan Andre Iniesta.
Harapan baru pun membumbung tinggi bagi Barcelona dengan lahirnya permata baru dari produk asli La Masia ini.
Dilansir BolaSport.com dari Sportskeeda, seperti nama-nama tenar jebolan La Masia lainnya, Puiq tidaklah sosok tinggi besar mengingat ia hanya berpostur 169 cm.
Meski demikian, Puiq pun dinilai memiliki bakat alami dengan kemampuan mendikte permainan dan visi bermain yang baik.
Baca Juga: Ross Barkley Dinilai Bisa Gantikan Peran Frank Lampard di Chelsea
Gambaran tersebut terlihat jelas pada pertandingan Blaugrana kontra Granada.
Puiq lahir di Matadepera, sebuah kota dekat Terassa, tempat kelahiran Xavi Hernandez.
División de Honor Juvenil 2018
— ANTONI (@LaMasiAntoni) March 19, 2020
Riqui Puig vs Real Zaragozapic.twitter.com/ROY1wVelHA
Darah sepak bola sudah mengalir dalam dirinya karena sang ayah, Carles, adalah pemain Terrassa yang bermain di divisi bawah Catalunya.
Sebelum direkrut akademi Barcelona, La Masia, pada usia 14 tahun, Puiq telah bermain bagi tim junior kota asalnya.
Baca Juga: Ferdinand Ungkap 1 Alasan Dukung Skenario Liverpool Gagal Juara Liga Inggris
Grafik permainannya pun meningkat semenjak bergabung ke La Masia. Ia memulai debut profesionalnya bersama Barcelona B ketika berusia 18 tahun 6 bulan pada Februari 2018.
Pada musim yang sama, tepatnya musim 2017-2018, Puiq sukses mengantar Barcelona B menjuarai Liga Champions U-19 dengan berkontribusi 3 gol dan 3 assist.
Satu musim berselang, ia menjadi figur kunci Barcelona B dengan bermain sebanyak 32 laga di semua kompetisi.
Pelatih Blaugrana sebelumnya, Ernesto Valverde, memberikan debut di Liga Spanyol pada musim 2018-2019 pada laga kontra Huesca dan Celta Vigo ketika timnya sudah di ambang menjadi juara.
Baca Juga: Kalau Liga Italia Dinyatakan Selesai Sekarang, Lazio Juaranya
Meski musim ini tidak dilalui baik dan hanya bermain dua kali (laga versus Granada dan Levante) pada paruh kedua kompetisi, Puiq tetap menunjukkan kebintangannya di Barcelona B.
Kini estafet kepelatihan Barcelona telah ada di pundak Quique Setien, yang dikenal bagus sebagai pelatih yang mampu mengorbitkan pemain muda menjadi bintang.
Ketenaran Setien sudah terlihat kala ia masih menukangi Las Palmas dan teristimewa di Real Beti,s yang melahirkan sosok Dani Ceballos dan Fabian Ruiz.
Maka, gaya permainan yang telah dipelajari Puig di La Masia, terutama visi bermain yang lebih cepat, terlihat sangat cocok dengan pendekatan Setien yang cinta mati dengan Bapak Sepak Bola Barcelona, Johan Cruyff.
Identitas Blaugrana yang dikenal menelurkan bakat-bakat hebat dari La Masia bisa kembali bangkit di era Setien.
Baca Juga: BREAKING NEWS - Semua Laga Final Kompetisi Klub Benua Eropa Ditunda
Setelah kepergian Pep Guardiola, pemain jebolan produk akademi tidak ada yang mentas sebeagi pemain senior Barcelona.
Mereka lebih senang mendatangkan pemain-pemain berlabel bintang khususnya di lini tengah seperti Ivan Rakitic, Frenkie De Jong, Arturo Vidal, dan Arthur Melo.
Hadirnya Puiq dan Setien dapat dikatakan melahirkan kembali DNA asli El Barca lewat permainan tiki-taka dan La Masia.
Maka menarik jika nantinya Puiq bakal menjadi permata baru Barcelona di bawah sentuhan Setien, yang mungkin dapat menyamai kesuksesan legenda klub seperti Xavi dan Andres Iniesta.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | sportskeeda.com, Transfermarkt |
Komentar