BOLASPORT.COM - Penyerang Barito Putera, Aleksandar Rakic, memutuskan tinggal di rumahnya untuk melindungi keluarganya dari pandemi virus corona.
Virus corona yang tengah mewabah di Indonesia membuat Aleksander Rakic tetap bertahan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Aleksander Rakic memilih untuk tidak pulang ke Serbia setelah diberhentikannya kompetisi Liga 1 2020 sampai batas waktu yang belum menentu.
Selain itu, Barito Putera juga sudah memperpanjang waktu libur kepada para pemainnya agar tetap berada di rumah.
Top scorer Liga 1 2018 bersama Tira Persikabo itu mengaku tak bisa menganggap remeh Covid-19 lantaran sudah merenggut nyawa ratusan orang di belahan lain dunia.
Kesehariannya di Banjarmasin praktis hanya berkutat di dalam rumah.
Kalaupun terpaksa keluar untuk membeli makanan, ia selalu memakai masker dan senantiasa membersihkan seluruh badan di kala pulang.
Baca Juga: Gandeng UNICEF, Kapten Real Madrid Perangi Pandemi Virus Corona
Striker berusia 33 tahun tersebut melakukannya lantaran terdapat orang-orang berusia senja di keluarganya.
Ia tidak mau virus corona menyebar cepat ke sekitaran rumahnya yang sudah mulai menua.
"Saya menghormati upaya melawan virus corona meski sejatinya virus ini berbahaya bagi para manula," ujarnya seperti dikutip BolaSport.com dari Kompas.
"Karena itu, saya tetap tinggal di rumah untuk melindungi orang-orang sekitar saya yang sudah berusia senja, walaupun saya dalam kondisi sehat," ucap Aleksander Rakic menambahkan.
Baca Juga: Shopee Liga 1 2020 - Dua Klub yang Paling Saklek Soal Pilihan Pemain
Barito Putera menjadi tim Shopee Liga 1 2020 kesekian yang meliburkan para pemain demi menghindari pandemi virus corona.
Skuad Barito Putera seharusnya dijadwalkan berlatih kembali pada Rabu (25/3/2020).
Akan tetapi, mengingat pandemi Covid-19 terus mengancam, manajemen memutuskan memperpanjang masa libur hingga waktu yang tidak ditentukan.
"Belum pasti kapan kami akan memulai latihan, dan manajemen meminta tim pelatih menyusun ulang agenda tim," ucap Djadjang Nurdjaman.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar