BOLASPORT.COM - Gelandang PSIS Semarang, Flavio Beck Junior, mengharapkan masyarakat Indonesia bisa tetap berada di rumah sebagai antisipasi menyebarnya virus corona.
Flavio Beck Junior resmi bergabung dengan PSIS Semarang pada kompetisi Shopee Liga 1 2020 setelah sebelumnya memperkuat Semen Padang FC pada 2019.
Meski berkemampuan apik, Flavio Beck terbilang gagal menunjukkan kualitasnya di lini tengah Semen padang hingga tim berjulukan Kabau Sirah itu terdegradasi.
Baca Juga: 10 Klub Shopee Liga 1 2020 Manfaatkan Aplikasi Ini Buat Virtual Meeting
Pemain berusia 33 tahun ini sudah memulai kariernya di Indonesia pada 2017.
Kala itu, Flavio Beck bergabaung bersama Borneo FC. Tak heran, dia sudah cukup mengenal Indonesia.
Flavio Beck Junior pun menyampaikan harapannya kepada Indonesia terkait penyebaran virus corona yang saat ini sedang menimpa Tanah Air.
Menurut data Kementrian Kesehatan Republik Indonesia sampai Selasa (24/3/2020), sudah ada 686 orang yang positif terkena virus corona di Indonesia dengan 55 pasien dinyatakan meninggal dan 30 pasien sembuh.
Flavio berharap pemerintah Indonesia melakukan lockdown untuk kebaikan masyarakat.
"Saya pikir Indonesia harus melakukan lockdown sekarang untuk pencegahan karena Indonesia adalah negara yang besar dengan banyak orang," kata Flavio Beck saat dihubungi BolaSport.com, Rabu (25/3/2020).
"Virus corona ini bisa menjadi bencana bagi masyarakat Indonesia. Ini bukan lelucon, jika orang-orang tidak mendengarkan dan tak mau tinggal di rumah," ucapnya lagi.
Flavio Beck bahkan menjelaskan bahwa virus yang sudah menjadi pandemi itu sangat menakutkan dan pengobatannya belum ditemukan sehingga ia berharap agar masyarakat Indonesia untuk bisa tetap berada di rumah saja.
"Kita semua tau virus ini akan terus bergerak dan bisa menularkan ke banyak orang apabila kita tidak mau berada di dalam rumah," ujar pemain kelahiran Augusto Pestana, Brasil tersebut.
Sosok yang juga pernah merumput di Liga Malaysia itu menegaskan bahwa saat ini hidup lebih penting dibandingkan uang yang tidak akan pernah bisa membeli kesehatan.
"Hidup kita itu lebih penting daripada uang karena uang tidak akan bisa membeli kesehatan kita," tutur Flavio Beck.
Menurut data dari Pusat Sistem Sains dan Teknik Universitas Johns Hopkins per Rabu (25/3/2020) pagi WIB, sudah ada 415.876 kasus positif virus corona dengan 18.574 kematian di seluruh dunia.
Kasus terbanyak terjadi di China sebagai sumber penyebar dengan 81.171 kasus serta 3.277 korban dinyatakan meninggal.
Sementara itu, Italia memiliki korban terbanyak di dunia, di mana dari 63.927 kasus, ada 6.077 dinyatakan meninggal.
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar