BOLASPORT.COM - Eks pelatih Manchester United yang kini menangani Tottenham Hotspur, Jose Mourinho, dikritik oleh mantan anak asuhnya.
Jose Mourinho sempat menangani Manchester United dalam kurun waktu 1 Juli 2016 sampai 18 Desember 2018.
Mourinho memimpin Man United dalam 144 partai di semua kompetisi.
Baca Juga: Pele Akui Tak Bisa Kalahkan 1 Pemain yang Cetak 5 Gol Sundulan di 1 Laga
Dalam masa kepelatihannya, Mourinho membawa The Red Devils meraih 84 kemenangan.
Persentase kemenangan pada angka 58,3 persen bukan merupakan pencapaian bagus bagi klub sekelas Manchester United.
Oleh karena itu, Jose Mourinho kehilangan pekerjaannya.
Keputusan Man United mendepak Mourinho didukung oleh pemain jebolan akademi Man United, Joshua Bohui.
Bohui mempunyai pengalaman mengikuti tur pra-musim Man United pada tahun 2018.
Namun, penyerang kelahiran London, Inggris ini merasa tak nyaman berada di bawah asuhan Jose Mourinho.
Baca Juga: Rio Ferdinand Sebut Mourinho Penghalang Harry Kane Pindah ke Man United
Joshua Bohui, yang sempat menolak dua penawaran kontrak baru dari Man United, akhirnya memilih bergabung dengan klub Belanda, NAC Breda, pada 5 Juli 2019 dengan status bebas transfer.
Bohui, yang berusia 20 tahun saat meninggalkan Man United, tak pernah membela tim senior dalam tiga tahun kariernya bersama The Red Devils.
Bohui sekadar merumput untuk Man United U-18 dan Man United U-23.
"Ketika Jose berada di sana, tidak ada kesempatan bagi saya, Mason Greenwood, Angel Gomes, atau Tahith Chong," kata Joshua Bohui seperti dilansir BolaSport.com dari Manchester Evening News.
"Akan tetapi, sekarang Ole Gunnar Solskjaer yang bertugas. Dia memunculkan semangat berbeda dalam tim."
"Bukan karena Jose tidak memperlakukan saya dengan baik, seperti spekulasi sejumlah media, hanya saja sepertinya tidak ada masa depan yang jelas bagi saya di bawah kepelatihannya."
Baca Juga: Alexander-Arnold Beri Tahu Pemain Liverpool yang Paling Cepat Belajar Bahasa
"Di tempat latihan, dia tidak pernah berbicara kepada saya tentang apa yang harus saya lakukan untuk menjadi lebih bagus dan terkadang saya tidak mengerti apa yang dia inginkan."
"Saya juga merasa dia tidak mudah untuk didekati."
"Saat saya tahu telah tampil bagus dalam sesi latihan, dia tidak ada untuk memberikan apresiasi, perlakukan yang sama terjadi saat saya tahu harus meningkatkan kemampuan saya."
"Kepergian Jose lebih baik untuk klub. United memiliki gaya permainan yang tidak muncul di bawah Jose, jadi dia harus diganti," ucap Bohui menambahkan.
Dibandingkan dengan Mason Greenwood (18 tahun), Angel Gomes (19), dan Tahith Chong (20), Joshua Bohui (21) memiliki usia yang lebih tua.
Meskipun terbilang masih berusia muda, Greenwood, Gomes, dan Chong memang mulai mendapatkan tempat di skuad utama Manchester United.
Baca Juga: Lewandowski Ungkap Alasan Tolak Ajakan Cristiano Ronaldo Tinggalkan Bayern Muenchen
Benar saja apa yang dikatakan Bohui bahwa Ole Gunnar Solskjaer memberikan kepercayaan lebih besar kepada pemain-pemain muda.
Greenwood sudah merumput 645 menit pada Liga Inggris 2019-2020.
Kepercayaan Solskjaer dibayar Greenwood dengan sumbangsih lima gol di Premier League.
Greenwood menjadi pemain ketiga Man United yang paling produktif di kompetisi kasta tertinggi Negeri Ratu Elizabteh II.
Sosok kelahiran 1 Oktober 2001 ini cuma berada di bawah Marcus Rashford (14 gol) dan Anthony Martial (11).
Berbeda dengan Mason Greenwood, Angel Gomes dan Tahith Chong diandalkan Solskjaer di ajang Liga Europa.
Gomes selalu menjadi pemain inti di Liga Europa dengan total menit bermain sebanyak 246.
Sementara itu, Chong sukses mengemas dua assist dari 227 menit penampilan di Liga Europa.
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | manchestereveningnews.co.uk, transfermarkt.co.uk |
Komentar