BOLASPORT.COM - Apparel yang menangani PSS Sleman saat ini tengah merasa kebingungan seusai penjualannya merchandisenya merosot akibat virus corona yang sedang menjangkit Indonesia.
Apalagi itu semua berefek hingga menunda masa produksi merchandisenya.
Menurut manajer bisnis apparel Sembada, Hasbi Sirajudin mengatakan usai dihentikannya kompetisi Liga1 2020 penjualan merchandise PSS Sleman memgalami penurunan.
"Kami sebenarnya juga bingung, karena ada produksi yang harus tertunda," ujar Hasbi.
Baca Juga: Penghilang Bosan, Bagas Adi: Main Game dan Berbincang Bersama Keluarga
"Tidak tahu akan berakhir sampai kapan situasi seperti ini," kata Hasbi seperti dikutip Bolasport.com dari Tribun Jogja, Jumat (27/3/2020).
Padahal sebelumnya menurut Hasbi penjualan merchandise PSS cukup baik di pasaran.
Terlebih untuk jersey baru milik tim berjulukan Super Elang Jawa ini.
"Untuk jersey terbaru memang laku, tapi tetap berbeda ketika kompetisi bergulir. Tidak sebesar kalau ada pertandingan," tuturnya.
Walaupun menurut kabar kompetisi akan dilanjutkan pada awal Juni, namun menurutnya kabar itu masih belum ada kejelasan yang pasti.
Demi mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, Hasbi pun sudah membuah langkah-langkah agar tidak terlalu merugi.
"Saat kami harus terus produksi, bisa jadi perjudian, karena tidak tahu kapan bisa dilanjutkan kembali. Mengacu bakal dilanjutkan pada Juni, itu pun juga belum pasti, karena tanggap bencana mungkin saja bisa diperpanjang," ucapnya
Baca Juga: Akibat Covid-19, Manajemen PSIS Pantau Pemainnya Lewat Aplikasi
Hasbi pun menyatakan bahwa saat ini dirinya tidak akan terlalu mengejar omset.
Langkah ia lakukan agar bisnisnya dapat tetap survive tanpa mengalami kebangkrutan.
"Dalam kondisi seperti ini yang bisa kami lakukan adalah efisiensi, kalau untuk mengejar omset jelas tidak mungkin," pungkasnya
Baca Juga: Tak Seperti Persib, Mes Persija Jakarta Belum Disemprot Disinfektan
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Tribun Jogja |
Komentar