BOLASPORT.COM - Gelandang Persija Jakarta, Sandi Sute, angkat bicara terkait adanya keputusan dari PSSI yang meminta klub untuk membayar gaji sebesar 25 persen selama Maret, April, dan Mei.
Saat dihubungi BolaSport.com, Minggu (29/3/2020), Sandi Sute mengatakan ia selalu bersyukur dengan apa yang diberikan dari manajemen Persija Jakarta.
Sebelumnya PSSI membuat keputusan untuk menghentikan kompetisi Shopee Liga 1 dan Liga 2 sampai 29 Mei 2020.
Keputusan tersebut diambil setelah PSSI melihat kondisi gawat darurat di Indonesia karena virus corona diperpanjang sampai 29 Mei 2020.
Federasi sepak bola Indonesia itu akhirnya mengeluarkan sejumlah poin dan salah satunya terkait pembayaran gaji 25 persen dari klub ke pemain serta offisialnya.
Sebelum memutuskan itu, PSSI sempat meminta saran dari Komite Eksekutif PSSI, PT Liga Indonesia Baru, dan klub peserta Shopee Liga 1 dan Liga 2.
Sebanyak 10 klub Shopee Liga 1 yang terdiri dari Persija Jakarta, Persib Bandung, Persebaya Surabaya, Arema FC, PSM Makassar, PSIS Semarang, Persiraja Banda Aceh, Madura United, Barito Putera, dan Persita Tangerang, melakukan virtual meeting untuk meminta kejelasan status kompetisi kepada PSSI.
Mereka juga menyarankan untuk pembayaran gaji klub akan melakukannya hanya sebesar 25 persen ke pemain dan offisial.
Baca Juga: Jika Kompetisi Berhenti, Kisah Pahit 'Dream Team' Persija Bisa Terulang Kembali
Klub-klub sepertinya keberatan untuk membayar gaji pemain disaat kompetisi tidak dipertandingkan.
Klub-klub juga tidak mendapatkan masukan selama periode tersebut.
PSSI pun akhirnya mengetuk palu dengan mengambil keputusan seperti itu.
Meskipun begitu, Asosiasi Profesional Pesepakbola Indonesia (APPI) tidak terima dengan keputusan PSSI dan meminta organisasi yang dipimpin Mochamad Iriawan itu mengkaji ulang.
Baca Juga: BWF Jawab Kritikan Pebulu Tangkis Dunia soal Penanganan Turnamen Saat Pandemi Covid-19
Salah satu poin APPI yakni meminta klub untuk mematuhi perjanjian kontrak dengan pemain.
APPI juga meminta klub tetap membayar gaji penuh kepada pemain selama Maret 2020.
"Kalau masalah itu saya tidak mau bicara, yang jelas saya selalu bersyukur," kata Sandi Sute saat dihubungi BolaSport.com, Minggu (29/3/2020).
Lebih lanjut Sandi Sute sangat sedih kompetisi Shopee Liga 1 2020 harus berhenti.
Baca Juga: Karier Luka Jovic di Real Madrid Bisa Hancur Gara-gara Ulahnya Sendiri
Sebab, pertandingan kompetisi kasta tertinggi di Indonesia itu baru memainkan tiga pertandingan sebelum akhirnya dihentikan karena virus corona.
Kasus positif virus corona di Indonesia semakin lama semakin mengkhawatirkan.
Bagaimana tidak, sampai Sabtu (28/3/2020), tercatat pasien positif di Indonesia menjadi 1115, sembuh 59, meninggal 102 orang.
"Sebagai pesepakbola pastinya sedih, hanya saja ini semua demi kebaikan kita bersama, demi kesehatan orang-orang banyak," kata Sandi Sute.
Baca Juga: PSS Sleman Pastikan Pekan Ini Ada Kejelasan Gaji untuk Pemain
"Saya hanya berharap semoga Covid-19 ini bisa segera berakhir dan kami bisa berkompetisi lagi," tutup pemain asal Palu, Sulawesi Tengah, tersebut.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar