BOLASPORT.COM - April Mop datang. Kabar-kabar bohong alias hoaks pun siap bertebaran, termasuk dari dunia sepak bola.
Beberapa negara di dunia, termasuk Indonesia, merayakan April Mop yang jatuh pada Rabu (1/4/2020).
Setiap 1 April, orang-orang biasanya menciptakan kebohongan atau memberi lelucon.
Segala bentuk kebohongan dianggap 'halal' pada tanggal tersebut.
Jagat sepak bola pun tak lepas dari kabar bohong.
Berikut ini BolaSport.com menampilkan berita-berita palsu yang sempat menghebohkan, bahkan melibatkan pemain besar:
Baca Juga: Pemain Barcelona Setuju Potong Gaji, Real Madrid Kapan Nyusul?
RUMAH SAKIT DADAKAN CRISTIANO RONALDO
Sempat tersiar kabar yang menyebut hotel milik megabintang Juventus, Cristiano Ronaldo, diubah menjadi rumah sakit dadakan untuk menolong korban virus corona.
Berita tersebut kali pertama digaungkan oleh media Spanyol, Marca.
Sumber serupa juga menyebut bahwa Ronaldo tidak menarik biaya bagi orang yang menjalani perawatan di 'rumah sakit' kepunyaannya.
Berita soal hotel Ronaldo kemudian mendapat banyak sanggahan, termasuk dari Filipe Caetano yang merupakan reporter stasiun televisi lokal Portugal.
"Berita palsu lainnya. Ini tidak benar," tulis Caetano di Twitter.
"Mengapa jurnalis tidak melakukan pekerjaan seperti yang mereka pelajari (mengonfirmasi informasi) dan hanya mengikuti apa yang muncul di sumber yang tidak dipercaya?," kata pria yang berkerja untuk ITV itu.
Marca pun sudah menghampus berita tersebut setelah muncul cuitan dari Caetano.
Akan tetapi, kabar mengenai rumah sakit 'dadakan' Ronaldo sudah terlanjur diproduksi oleh media-media lain dan jadi viral.
BOCAH AJAIB PALSU
Pada 2008, suporter Arsenal kegirangan saat mendapati kabar bahwa klub kesayangan mereka merekrut pemain muda bertalenta bernama Masal Bugduv.
Kabar yang beredar menyebut bahwa Calon pemain anyar The Gunners itu berasal dari Moldova.
Sial bagi fan Arsenal karena ternyata sosok Bugduv tak pernah benar-benar ada alias hanya rekayasa.
KEBOHONGAN PIALA DUNIA 1958
Film dokumenter bertajuk 'Conspiracy 58' bikin heboh pada 2002.
Pasalnya, film arahan sutradara Johan Loefstedtlah De Waern itu mengklaim bahwa Piala Dunia 1958 bukan digelar di Swedia, melainkan Amerika Serikat.
Rekayasa tersebut, menurut karya versi De Waern, merupakan upaya AS untuk menjadi kekuatan propaganda melalui penyiaran televisi yang diotaki oleh CIA, FIFA, dan sosok-sosok berkedudukan tinggi dalam industri televisi.
Tak lama setelah perilisan film, Loefstedt mengakui bahwa film dokumenter buatannya adalah kebohongan.
“Kami ingin membodohi sebanyak mungkin orang,” ujar Loefstedt.
PERTANDINGAN PALSU DARI GARASI
Penipuan besar-besaran pernah dilakukan penyiar asal Brasil bernama Geraldo Jose de Almeida.
Lewat radio Panamericana, 1 April 1951, ia mengaku melakukan laporan langsung untuk pertandingan AC Milan versus Sao Paulo di kota Milan.
Ketika itu Sao Paolo memang sedang melakoni tur ke Eropa untuk uji coba.
Para penggemar Sao Paolo di Brasil lantas sangat antusias sekaligus waswas mendengar lewat radio ketika tim kesayangan mereka bertanding.
Belakangan diketahui bahwa ternyata partai tersebut tidak pernah terjadi.
Lebih gila lagi, ternyata Almeida melakukan rekaman dari sebuah garasi dengan menggunakan efek suara penonton.
TRANSFER HOAKS MARADONA
Pemain legendaris seperti Diego Maradona juga tak luput dari hoaks.
Alkisah, pada 1 April 1988, surat kabar Izvestia menyebarkan berita menghebohkan dengan menyebut Maradona hengkang dari Napoli ke Spartak Moskva.
Sang legenda timnas Argentina bahkan diklaim mendapat bayaran 6 juta dollar AS (Rp 85,4 miliar), sebuah angka fantastis kala itu.
Saat itu Maradona memang sedang meroket setelah membawa Tim Tango ke tangga juara Piala Dunia 1986.
Nyatanya, transfer tak pernah terjadi.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar