BOLASPORT.COM - Tepat hari ini 36 tahun yang lalu, dunia olahraga dihebohkan dengan berita Fandi Ahmad bergabung ke Manchester United, yang belakangan diketahui hanya sebuah April Mop.
Berita bergabungnya Fandi Ahmad ke Manchester United sempat membuat kaget, termasuk bagi persepakbolaan Indonesia.
Seperti diketahui, Fandi Ahmad pernah membela salah satu klub di Indonesia, Niac Mitra, pada tahun 1982-1983.
Baca Juga: Cetak 249 Gol, Eks Striker Persib Salah Satu Raja Gol Terbaik Liga Indonesia
Pada musim itu, pemain kelahiran Singapura tersebut mampu mempersembahkan gelar juara Galatama.
Fandi Ahmad bahkan mampu menyumbangkan satu gol kala Niac Mitra mengalahkan salah satu klub elite Eropa, Arsenal, dengan skor 2-0 di Stadion 10 November, Surabaya, pada tahun 1983.
Maka tidak mengherankan jika dirinya selalu dikenang sebagai legenda Niac Mitra, meski klub yang berbasis di Surabaya itu sudah bubar pada 1990.
Sontak, warga Indonesia pun dibuat heboh saat mendengar kabar pemain yang dikenalnya itu bergabung ke Manchester United.
Baca Juga: Libur Kompetisi, Mantan Pemain Timnas U-22 Indonesia Jualan Emas
Informasi tersebut muncul tepatnya pada 1 April 1984, ketika Fandi masih bermain di Groeningan, salah satu tim Liga Belanda.
Surat kabar harian Inggris, Sunday Times, mengabarkan mengenai kepindahan legenda Niac Mitra tersebut ke Manchester United.
Sebagai bentuk penghormataan, dirinya bahkan disebut akan memainkan pertandingan pertamanya berseragam tim dengan julukan Setan Merah tersebut melawan Groeningan dalam laga persahabatan, 31 Juni 1984.
Berita ini dianggap serius oleh media Singapura, The Straits Times, yang mencetak satu halaman penuh kisah Fandi yang berlabuh ke Manchester United.
Baca Juga: Raih Gelar Pemain Terbaik Persib, Wander Luiz Berharap Dua Hal
Namun, hari berikutnya, para awak media tersebut baru menyadari bahwa informasi itu merupakan berita hoaks yang dijadikan lelucon belaka dalam rangka menyambut momen April Mop.
April Mop yang jatuh pada 1 April memang lebih dikenal oleh masyarakat dunia sebagai momen di mana orang-orang boleh berbohong sebagai bentuk lelucon kepada orang lain.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | berbagai sumber, BolaSport.com |
Komentar