BOLASPORT.COM - Enam kekalahan beruntun yang ditelan pasangan ganda putra nomor satu dunia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, dari Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe (Jepang) membuat pelatih kepala Indonesia, Herry Iman Pierngadi, terus mencari formula untuk mengubah hasil minor tersebut.
Sepanjang tahun lalu, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo gagal meraih satu pun kemenangan atas Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe pada lima pertemuan.
Marcus/Kevin berturut-turut kalah pada final Kejuaraan Asia, perempat final Thailand Open, perempat final Hong Kong Open, serta penyisihan grup dan semifinal BWF World Tour Finals.
Baca Juga: Kabar Baik! Khabib Nurmagomedov Dapat Jalan Mulus Melawan Tony Ferguson
Catatan itu berlanjut saat Marcus/Kevin dan Endo/Watanabe bentrok pada final All England Open 2020 di Birmingham, Inggris, 15 Maret lalu.
Meski berstatus pasangan unggulan kesatu, Marcus/Kevin tetap tak mampu mengatasi permainan Endo/Watanabe yang cuma menjadi unggulan keenam.
Setelah bertanding selama 1 jam 12 menit, Marcus/Kevin kalah dengan skor 18-21, 21-12, 19-21.
"Namanya pertandingan, banyak faktor yang menentukan pemain bisa jadi juara. Tim kami (ganda putra Indonesia) harus latihan lagi, banyak evaluasi. Memang kemarin kalah, tetapi harus dilihat bagaimana kalahnya. Prose ini yang lebih penting untuk pembelajaran," ucap Herry, dilansir BolaSport.com dari Badminton Indonesia.
"Selain cari celah kelemahan lawan, kami juga cari cara untuk perbaiki apa yang jadi kelemahan kami. Namun, jangan terlalu fokus ke satu lawan saja, masih banyak lawan lain yang juga harus diwaspadai," kata Herry lagi.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Badminton Indonesia |
Komentar