BOLASPORT.COM - Pelatih PSM Makassar, Bojan Hodak, menyebut bahwa pandemi corona telah membinasakan aktivitas sepak bola di seluruh pelosok dunia.
Menurut Bojan Hodak, sebuah klub bisa saja akan terombang-ambing melawan arus kondisi seperti ini.
Kestabilan dana menjadi faktor utama sebuah klub akan mampu menghadapi terjangan itu.
"Semua klub akan menderita konsekuensi jika tidak ada sepak bola selama lebih dari tiga bulan karena mereka akan kehilangan koleksi gerbang, sponsor dan hak siar," kata Bojan Hodak dikutip BolaSport.com dari nst.
Eks pelatih timnas U-19 Malaysia itu menuturkan butuh waktu yang tidak sedikit bagi klub liga bawah untuk bangkit kembali ketika wabah ini usai.
“Sepak bola tidak akan sama lagi bahkan setelah Covid-19 diberantas. Klub akan membutuhkan antara 6 dan 12 bulan untuk kembali ke jalur finansial," imbuhnya.
Baca Juga: Bek Asing Barito Putera Minta Shopee Liga 1 2020 Diperpanjang Dua Bulan
Bojan menilai hanya klub-klub yang mempunyai tabungan memadai serta aset cukup yang dipastikan aman melawan ombak tersebut.
Sementara bagi klub kecil yang bahkan tidak mempunyai dukungan sponsor besar akan melawan habis-habisan guna bertahan di esok hari.
“Klub yang lebih besar memiliki aset dan dapat mengambil pinjaman untuk bertahan, tetapi saya tidak yakin bagaimana klub yang lebih kecil akan dapat bertahan. Bank mungkin tidak memberikan pinjaman kepada klub yang lebih kecil," ujarnya.
“Namun, saya prihatin dengan liga-liga di Asia Tenggara. Beberapa klub bergantung sepenuhnya atau sebagian pada dana dari pemerintah atau agensi masing-masing."
Baca Juga: Hengkang dari Persib, 2 Pemain Bintang Gagal Bersinar di Klub Baru
“Saya percaya dana ini, awalnya disediakan untuk klub, sekarang digunakan untuk melawan Covid-19."
“Ini akan menjadi masalah yang lebih besar jika klub-klub ini tidak memiliki banyak sponsor. Dan itu lebih buruk untuk klub yang sudah terlilit hutang. Para pemain mereka akan menderita."
"Ya, akan ada klub, tidak hanya dari wilayah ini tetapi di seluruh dunia, yang mungkin akan runtuh," ucap Bojan Hodak.
Bojan menambahkan bahwa FIFA terkesan lamban dalam menangani kasus seperti ini.
Ia juga menegaskan bahwa kondisi ini menjadi pengalaman pertamanya gelaran sepak bola di dunia bisa terhenti dalam kurun waktu sekejap.
“Menurut saya, FIFA dan afiliasinya (FA nasional) lambat dalam menemukan solusi karena mereka belum pernah mengalami ini sebelumnya."
"Ini adalah pertama kalinya, mungkin sejak flu Spanyol dan perang dunia, bahwa sepak bola telah berhenti di seluruh dunia," tutupnya.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | Tribuntimur.com, nst.com |
Komentar