Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Eri Irianto, Sejarah Duka Persebaya yang Selalu Jadi Teladan

By Wila Wildayanti - Jumat, 3 April 2020 | 16:00 WIB
Keluarga almarhum Eri Irianto menampilkan jersey klasik bernomor punggung 19 milik Eri Irianto dengan didampingi Bonek.
PERSEBAYA.ID
Keluarga almarhum Eri Irianto menampilkan jersey klasik bernomor punggung 19 milik Eri Irianto dengan didampingi Bonek.

BOLASPORT.COM - Tanggal 3 April akan selalu menjadi sejarah duka untuk Persebaya Surabaya dengan mengenang meninggalnya Eri Irianto saat memperkuat Bajul Ijo.

Tahun 2020 ini merupakan peringatan 20 tahun meninggalnya pemain Persebaya Surabaya tersebut.

Eri Irianto meninggal dunia saat Persebaya Surabaya menjamu PSIM Yogyakarta, saat itu ia mengalami benturan keras dengan pemain asal Gabon, Samson Noujine Kinga, di Gelora 10 November Surabaya, 3 April 2000.

Baca Juga: Ucapan Motivasi dari Asisten Pelatih Timnas Indonesia di Tengah Pandemi Covid-19

Saat itu pertandingan Liga Indonesia 1999/2000 berjalan dengan sangat baik, sampai akhirnya terjadinya benturan tersebut.

Setelah benturan tersebut Eri memberikan isyarat untuk ditarik keluar dan permintaan itu dikabulkan dengan masuknya Nova Arianto.

Eri Irianto pun langsung dibawa oleh ambulan dan langsung dilarikan ke RSUD DR Soetomo, Surabaya.

Setelah menjalani berbagai perawatan, Eri akhirnya mengembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit.

Bejo Sugiantoro yang menjadi salah satu rekan Eri Irianto, mengaku bahwa saat benturan yang terjadi itu ia berpikir hanya benturan biasa.

Bahkan tak ada yang mengira benturan itu bakal berakibat fatal.

“Jujur awalnya menganggap itu hanya benturan biasa, tetapi saat dibawa ambulance saya merasa sedih, dan pasti langsung berpikir ada sesuatu,” kata Bejo Sugiantoro saat dihubungi BolaSport.com, Jumat (3/4/2020).

Baca Juga: Gary Neville Ungkap 2 Alasan Cristiano Ronaldo Ingin Hengkang dari Man United

Selesai pertandingan, Bejo juga masih sempat bertemu dengan Eri yang sudah lemah tak berdaya di Instalasi Gawat Darurat RS Soetomo, Surabaya.

“Saat itu saya khawatir sekali. Bahkan saya datang ke rumah sakit sekitar jam 9 atau 10 malam langsung melihat dan saya melihat dia sampai di kamar jenazah saat itu,” ujar asisten pelatih Persebaya Surabaya itu.

Pemain yang meninggal diusia 26 tahun itu memang menjadi bagian penting untuk tim berjulukan Bajul Ijo karena ia selalu masuk dalam daftar skuad utama.

Meninggalnya Eri Irianto memang menjadi duka yang mengejutkan untuk Persebaya Surabaya, bahkan untuk insan sepak bola nasional saat itu.

Bagaimana tidak, nama pemain asal Sidoarjo, Jawa Timur itu memang kerap masuk skuad timnas Indonesia pada era 90-an karena kemampuan yang dimilikinya.

Sehingga Eri Irianto pun bakal selalu menjadi sosok yang dikenang untuk rekan satu timnya.

Eri Irianto dikenal sebagai pemain ramah yang bisa dekat dengan siapa saja, sehingga dengan meninggalnya dia pun membuat insan sepak bola terkejut.

“Dia itu sahabat yang baik, suka bercanda, dan dia adalah pemain yang dekat dan kenal dengan keluarga saya. Apalagi ia dikenal dengan tendangan geledeknya,” ujar Bejo.

Hal senada pun disampaikan oleh rekan satu timnya, Aji Santoso yang menganggap bahwa Eri adalah sosok pemain luar biasa.

Baca Juga: Marquez Bersaudara Sumbang 2 Alat Medis Penting untuk Perangi Wabah Virus Corona

“Eri (Irianto) memiliki pribadi yang suka bercanda dan akrab dengan siapapun. Dia adalah pemain yang memiliki tendangan sangat keras,” kata Aji Santoso dihubungi terpisah.

Tak hanya itu, dua rekan dari Eri Irianto pun mengatakan ada hal yang bisa diteladani dari pemain asal Sidoarjo tersebut.

Pemain yang mau bekerja keras dan tak mudah menyerah itu diharapkan bisa menjadi teladan untuk para pemain sepak bola saat ini.

“Dia seorang pemain yang bekerja keras, yang totalitas terhadap pekerjaannya sebagai pesepak bola profesional,” ujar Aji.

Bejo Sugiantoro mengatakan bahwa kesetiaan yang dimiliki oleh rekan setimnya yang sudah meninggal dari dua abad yang lalu itu memang luar biasa dan bisa menjadi teladan untuk para pemain.

“Yang bisa diteladani dari dia adalah solidaritasnya bersama teman, dan kebiasaannya yang suka membantu tanpa memandang siapa yang dibantunya,” tutur Bejo Sugiantoro.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Metta Rahma Melati
Sumber : BolaSport.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
16
39
2
Chelsea
17
35
3
Arsenal
17
33
4
Nottm Forest
17
31
5
Bournemouth
17
28
6
Aston Villa
17
28
7
Man City
17
27
8
Newcastle
17
26
9
Fulham
17
25
10
Brighton
17
25
Klub
D
P
1
Persebaya
15
34
2
Persib
13
29
3
Borneo
15
26
4
Persija Jakarta
15
25
5
Bali United
14
24
6
Persita
15
24
7
PSM
14
23
8
Dewa United
15
22
9
Arema
15
22
10
PSBS Biak
15
22
Klub
D
P
1
Atlético Madrid
18
41
2
Real Madrid
18
40
3
Barcelona
19
38
4
Athletic Club
19
36
5
Villarreal
18
30
6
Mallorca
19
30
7
Real Sociedad
18
25
8
Girona
18
25
9
Real Betis
18
25
10
Osasuna
18
25
Klub
D
P
1
Atalanta
17
40
2
Napoli
17
38
3
Inter
15
34
4
Lazio
17
34
5
Fiorentina
15
31
6
Juventus
17
31
7
Bologna
16
28
8
Milan
16
26
9
Udinese
16
20
10
Roma
17
19
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
508
2
F. Bagnaia
498
3
M. Marquez
392
4
E. Bastianini
386
5
B. Binder
217
6
P. Acosta
215
7
M. Viñales
190
8
A. Marquez
173
9
F. Morbidelli
173
10
F. Di Giannantonio
165
Close Ads X