BOLASPORT.COM - Kemenangan timnas Argentina atas Inggris pada Piala Dunia 1986 tidak cuma bermakna tiket semifinal. Buat Diego Maradona, hasil itu merupakan pembalasan terhadap kekalahan perang.
Diego Maradona sempat berbohong. Tidak ada aroma dendam dalam laga yang digelar di Stadion Azteca pada 22 Juni 1986 itu.
Demikian penuturan sang kapten menjelang pertandingan.
Dendam yang dimaksud menyangkut Perang Malvinas empat tahun sebelumnya.
Argentina menganggap Pulau Malvinas sebagai warisan Kerajaan Spanyol yang menguasai Argentina pada awal 1980-an.
Baca Juga: MOMEN JUARA, 15 Operan untuk Gol Cristian Gonzales di Piala AFF 2010
Baca Juga: MOMEN JUARA, Gol Mustahil Fabrizio Ravanelli di Final Liga Champions 1996
Di sisi lain, Inggris menyebutnya sebagai pulau Falklands. Dinamai begitu karena berada di seberang Britania Raya.
Memperebutkan pulau dengan populasi 2.932 orang itu, kedua negara menempuh jalur perang. Argentina mengalami kekalahan telak.
Lebih dari 600 tentara mereka tewas. Adapun lebih dari 11.000 orang tertangkap.
Mengingat banyaknya korban, Maradona turut merasa terpukul dengan kekalahan negaranya.
Memori Malvinas pun terbayang-bayang di benaknya menjelang laga.
Berkat dorongan dari peristiwa Malvinas, Maradona pun mencetak dua gol.
#OnThisDay in 1986, Argentina icon Diego Maradona lifted the World Cup! ????
Is he the best ever? ???? pic.twitter.com/kg7DnH7qyi
— UEFA Champions League (@ChampionsLeague) June 29, 2018
Pertama tergolong kontroversial karena Maradona tertangkap kamera menggunakan tangannya.
Ya, itulah Gol Tangan Tuhan yang legendaris.
Maradona menyebut lesakan tersebut bagaikan mencuri dompet orang Inggris.
Sementara itu, lesakan kedua tercipta secara fantastis.
Baca Juga: Resep Tendangan Bebas ala Cristiano Ronaldo, Awalnya dari Main Pingpong
Baca Juga: Selamat Ultah Clarence Seedorf, Si Manusia Rekor Liga Champions yang Otaknya Encer
Prosesnya diawali "tarian" Maradona mengelabui dua pemain Inggris di tengah lapangan.
Kemudian, dia berlari di sisi kiri pertahanan Inggris dan mengelabui lima pemain lawan.
Aksinya diakhiri dengan gocekan mengelabui kiper Peter Shilton dan sontekan ke gawang yang kosong.
Argentina pun melaju ke semifinal berkat kemenangan 2-0. Namun, di mata Maradona, maknanya lebih dari itu.
"Kami seperti mengalahkan sebuah negara, bukan tim sepak bola. Walaupun sempat mengatakan tidak ada hubungan dengan perang Malvinas, kami menyadari ada banyak anak-anak meninggal di sana," tutur Maradona.
"Mereka ditumpas bagaikan burung-burung kecil. Inilah pembalasan kami," ucap dia.
Cerita Argentina semakin manis karena Maradona cs melaju hingga final dan meraih gelar juara.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | BolaSport.com, juara.net |
Komentar