BOLASPORT.COM - Persita Tangareng telah memutuskan untuk membayar para pemain dan pelatih sebesar 10 persen saja dari nilai kontrak selama kompetisi Shopee Liga 1 2020 ditunda.
Besaran gaji Persita itu lebih kecil dari anjuran PSSI, yang mengizinkan klub membayar gaji sampai maksimal 25 persen.
Kendati demikian, Persita tetap membayar penuh gaji untuk bulan Maret.
Pelatih fisik Persita, Muchtar Hendra, tetap mensyukuri keputusan tersebut dan menerimanya dengan hati yang ikhlas.
"Saya tetap lapang dada menerima keputusan manajemen. Mungkin ini adalah yang terbaik untuk tim daripada tidak ada pembayaran sama sekali karena tim diliburkan," ucapnya dikutip BolaSport dari Warta Kota.
Baca Juga: Pelatih Arema FC Tetap Jaga Komunikasi di Tengah Libur Liga 1
Ia menambahkan kalau dirinya masih bisa mendapat penghasilan lain sebagai dosen di salah satu universitas.
Sementara itu manajer Persita, I Nyoman Suryanthara, mengaku cukup berat mengambil keputusan tersebut.
“Memang berat, tapi kami sudah mengupayakan segala kemungkinan yang terbaik untuk pemain, pelatih, dan ofisial sebelum keputusan ini diambil," ujar Nyoman.
Baca Juga: Tak Ada Perkembangan di Real Madrid pada Periode Kedua Zinedine Zidane
"Kami juga sudah membayarkan gaji bulan Maret secara penuh meski ada arahan PSSI bahwa klub bisa membayar gaji tim maksimal 25 persen sejak Maret," ucapnya.
“Bagaimanapun juga, penghentian kompetisi sementara ini memang pasti berdampak kurang baik, terutama untuk pemasukan klub."
"Kami mau tidak mau harus menyesuaikan diri untuk bisa menjamin kelangsungan operasional tim ke depannya. Jadi, keputusan ini sudah kami perhitungkan secara matang,” tutupnya.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | wartakota.tribunnews.com |
Komentar