BOLASPORT.COM - Dokter timnas Indonesia, Syarif Alwi, berbagi pengetahuan mengenai pandemi virus corona yang sedang merebak di Indonesia dan bagaimana cara pencegahannya.
Wabah virus corona menjadi momok bagi masyarakat akhir-akhir ini.
Virus ini pertama kali muncul di Wuhan, China, pada Desember tahun lalu.
Di Indonesia kasus pertama COVID-19 ditemukan pada awal Maret dan hingga saat ini jumlah pasien positif terinfeksi virus corona di Tanah Air sudah mencapai lebih dari 2.000 orang.
Baca Juga: VIDEO - Gol Sadis Dejan Stankovic dari Jarak 51 Meter Bikin Malu Manuel Neuer
Di lingkungan sepak bola Indonesia, kasus positif COVID-19 sudah dialami oleh dua orang, yakni pemain Persib, Wander Luiz, dan asisten pelatih timnas Indonesia, Gong Oh-kyun.
Menyikapi hal ini, dokter timnas Indonesia, Syarif Alwi, berbagi pengetahuan mengenai pandemi COVID-19 ini dan bagaimana cara pencegahannya.
Menurut Syarif Alwi, langkah paling awal untuk menghentikan penyebaran virus ini adalah dengan pengecekan langsung atau rapid test.
"Hanya ada satu hal yang tepat, yaitu langsung melakukan pengecekan. Rapid test adalah cara skrining awal untuk mendeteksi antibodi, yaitu IgM dan IgG, yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus corona," ujarnya dikutip BolaSport.com dari Wartakota.
Baca Juga: Pemain Persib U-16 Nyaman dengan Resep Latihan ala Tottenham Hotspurs
"Antibodi ini akan dibentuk oleh tubuh bila ada paparan virus corona. Jika antibodi ini terdeteksi di dalam tubuh seseorang, hal itu berarti tubuh orang tersebut pernah terpapar atau dimasuki oleh virus corona," jelas Syarif.
Selain itu Syarif juga menambahkan mengenai siapa saja orang yang rentan untuk tertular virus corona.
Mereka yang berisiko tinggi adalah orang-orang yang memiliki riwayat penyakit seperti diabetes, ginjal, maupun jantung.
"Jadi yang paling berisiko terpapar virus corona adalah orang yang memiliki riwayat penyakit jantung, diabetes, ginjal, paru-paru, dan sebagainya," ungkap sang dokter.
Baca Juga: Sama dengan Kiper Borneo FC, Gelandang Persita Gelar Akad Nikah secara Tertutup
"Yang berisiko terpapar virus corona terbagi dalam beragam kategori usia, yaitu usia 50-60 tahun serta balita pun riskan terpapar virus tersebut," tutur Syarif lagi.
Terakhir dia berpesan agar masyarakat terus menjaga kesehatan diri dan lingkungan sebagai upaya melawan virus corona.
"Maka dari itu kita harus terus menjaga kebersihan dan pola makan yang sehat serta mengikuti anjuran pemerintah dan dinas kesehatan setempat untuk tetap berada di rumah," sambungnya.
"Yang kedua, mencuci tangan dengan sabun pada air yang mengalir. Yang ketiga menerapkan pola hidup sehat, makan sehat, dan berolahraga.
Hal keempat stay at home, jika harus keluar rumah, maka harus menggunakan masker kain dan menjaga jarak aman," tandasnya.
Baca Juga: Enggan Berandai-andai, Persebaya Serahkan Nasib Liga ke PSSI
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Warta Kota |
Komentar