BOLASPORT.COM - Pihak Persebaya Surabaya belum juga memberi kejelasan opsi mengenai gaji pemain, meski Bajul Ijo bakal mengikuti anjuran dari PSSI.
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) sebelumnya memperbolehkan klub, salah satunya Persebaya Surabaya bisa mengubah nilai kontrak selama jeda kompetisi.
Pihak Persebaya Surabaya mencoba untuk berkomunikasi dengan para pemain untuk menemukan jalan terbaik untuk semuanya.
Baca Juga: Paul Pogba Ungkap Rahasia Kurang Mengenakkan soal Phil Jones
Sekertaris Persebaya Surabaya, Ram Surahman, mengatakan bahwa hal ini sebenarnya memang tidak mengenakkan untuk semua pihak.
Akan tetapi, ia menegaskan bahwa mencari jalan keluar terbaik disaat kondisi seperti ini memang sangat diperlukan, sehingga klub bakal bicara ke pemain.
“Persebaya ini kan anggota dari PSSI. Ini dibilang tidak menggenakan, pasti semua juga sama termasuk juga buat pemain, makanya kami berbicara dengan pemain, ayo kami definisikan kondisi saat ini,” kata Ram Surahman, sebagaimana dilansir dari Surabaya.tribunnews.com.
Pihak manajemen tim berjulukan Bajul Ijo itu pun bahkan mengaku akan melakukan yang terbaik agar tidak dipandang satu mata saaja dari pihak manajemen.
Apabila hal itu terjadi tentu saja tentu akab sangat tidak adil untuk pemain, maka dari itu diskusi sangat dibutuhkan untuk saat ini.
Tim Kota Pahlawan itu sampai saat ini belum juga membicarakan mengenai penandatanganan kontrak baru untuk pemain, setelah adanya keputusan dari PSSI yang memperbolehkan pembayaran gaji maksimal 25 persen.
“Tidak dalam kaca mata satu pihak, artinya secara komperhensif memahami saat ini masa sulit semuanya. Kami tekankan kepada pemain ini situasi sulit,” ucapnya.
Baca Juga: TC Dibubarkan, Pemain Timnas U-16 Indonesia Masih Dipantau Pelatih
“Kami belum ke sana (tandatangan ubahan kontrak baru). Kemarin kan situasinya kami juga menghindari tatap muka, surat itu muncul di tengah imbauan dari pemerintah untuk mengurangi kegiatan dan jaga jarak,” ujar Ram.
Ram Surahman mengatakan bahwa memang setelah mendapatkan keputusan PSSI itu bertepatan setelah pemerintah meminta seluruh masyarakat Indonesia untuk melakukan social distancing.
Himbauan social distancing terkait adanya penyebaran virus corona (Covid-19) tersebut membuat pihak Persebaya belum bertemu atau tatap muka dengan para pemain.
“Kami kemarin lebih fokus upaya paska kami libur latihan untuk pemain-pemain, sambil kami lihat situasi pada akhirnya ada surat itu (penundaan). Kami memberi opsi kepada mereka, apakah bertahan di Surabaya atau balik, kalau bali kami fasilitasi,” tutur Ram Surahman.
Sementara itu PSSI menangguhkan kompetisi Shopee Liga 1 2020 hingga 29 Mei, dan apabila masa waspada tidak diperpanjang kompetisi siap bergulir kembali 1 Juli.
Namun, apabila masa waspada bencana virus corona ini masih berlajut dan diperpajang kemungkinan Shopee Liga 1 2020 dihentikan.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | surabaya.tribunews.com |
Komentar