BOLASPORT.COM - Merebaknya penyakit virus corona atau COVID-19 di seluruh dunia membuat mayoritas kompetisi sepak bola terpaksa dihentikan untuk sementara waktu.
Akibat ditangguhkannya kompetisi sepak bola, pendapatan klub menjadi berkurang.
Alhasil beberapa tim membuat kebijakan untuk memangkas gaji para pemainnya guna mengurangi pengeluaran.
Langkah tersebut ternyata tak sepenuhnya disetujui para pemain.
Salah satu pemain yang tak setuju dengan kebijakan tersebut adalah gelandang milik Real Madrid, Toni Kroos.
Walau Los Blancos saat ini masih belum menerapkan langkah potong gaji, tetapi pemain gelandang timnas Jerman itu merasa prihatin dengan pemain lain yang harus merasakan kebijakan tersebut.
Baca Juga: Legenda Liverpool: Kiper Masa Depan Man United Lebih Hebat dari Alisson Becker
Sebelumnya, rival Real Madrid, Barcelona, telah memberlakukan kebijakan pemotongan gaji kepada para pemainnya sebesar 70 persen.
Dikutip BolaSport.com dari Daily Mail, Rabu (8/4/2020), Kroos berpendapat pemotongan gaji hanya akan menguntungkan para pemilik klub yang sudah kaya raya.
Menurut Kroos, lebih baik para pemain mendapat gaji secara penuh agar bisa menyumbangkan uangnya ke tempat-tempat yang membutuhkan bantuan dana.
Sebelumnya, lima klub Inggris, yaitu Liverpool, Tottenham Hotspur, Newcastle United, Bournemouth, dan Norwich City, mendapat banyak kritik dari berbagai pihak karena berencana mengambil kebijakan yang dibuat pemerintah Inggris.
Kebijakan itu membuat klub hanya diwajibkan membayarkan 20 persen gaji seluruh pegawainya.
Adapun sisanya akan dibayar oleh pemerintah Inggris selama periode krisis pandemi COVID-19 berlangsung.
Namun, lewat laman resminya, Liverpool telah mengonfirmasi tak jadi mengambil kebijakan itu.
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | Daily Mail |
Komentar