BOLASPORT.COM - Mantan Pemain Persib Bandung, Tantan mengungkapkan rasanya saat Liga diberhentikan pada 2015 lalu.
Pemain yang juga mengantarkan Persib juara Indonesia Super League 2014 itu merasakan kompetisi berhenti QNB League pada 2015 lalu.
Liga diberhentikan saat itu lantaran PSSI dibekukan oleh Kemenpora.
Tantan mengenang bahwa saat kompetisi dihentikan, dirinya mencari penghasilan lain dengan mengikuti pertandingan antar kampung (tarkam).
Kini, kompetisi Liga 1 dan 2 2020 ditunda sementara karena pandemi virus Corona.
Walau demikian, Tantan menyatakan tetap bersyukur dan ingin pandemi ini segera berakhir.
Baca Juga: Nyaris Sebulan Dikarantina, Daniele Rugani Segera Akhiri Karantina
"Kalau waktu dibekukan kita masih bisa cari uang kaya tarkam, tapi kalau kala kondisi seperti ini kita harus tetap bersyukur banyak menikmati, ini musibah dari Allah, kita harus berusaha mudah-mudahan bisa segera berakhir," kata Tantan dilansir BolaSport.com dari Tribun Jabar.
PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) resmi mengeluarkan surat kepada klub-klub Liga 1 dan Liga 2 terkait kelanjutan kompetisi pada Jumat (27/3/2020) lalu.
Isinya mereka menetapkan perpanjangan status keadaan virus corona sampai 29 Mei 2020 seusai maklumat pihak Kepolisian Republik Indonesia dan BNPB.
Jika liga dilanjutkan kembali, Tantan mengakui tim harus disiapkan selama satu bulan.
Baca Juga: Lionel Messi Buka Suara soal Kabar Bebaskan Ronaldinho dari Penjara dengan Jaminan Rp 56 Miliar
"Karena pertandingan kalau mau dimulai lagi tim harus punya waktu satu bulan untuk persiapan. Karena kondisi kalau namanya di rumah, tidak akan sama seperti di dalam tim," kata Tantan.
Tantan saat ini masuk ke dalam skuat PSKC Cimahi yang bermain di Liga 2 2020.
Walau kompetisi ditunda, ia tetap menjaga kebugaran secara mandiri sesuai arahan dari pelatih, Robby Darwis.
"Kang Robby hanya mengingatkan jaga kondisi saja, kondisi kita juga dipantau secara online lewat foto yang dikirimkan ke grup," tambahnya.
Ancaman pemberhentian Liga seperti pada 2015 nyata adanya untuk musim 2020.
Dalam surat yang dikirimkan PT.LIB dan PSSI tertanggal 27 Maret 2020 terdapat poin yang menyatakan bahwa kompetisi dihentikan bila tidak mendapat rekomendasi dari pemerintah hingga 29 Mei 2020 atau dengan kata lain Indonesia masih berstatus darurat virus Corona.
Selain itu, Indonesia masih belum menunjukkan tren penurunan kasus positif virus Corona.
Baca Juga: Sempat Diisukan ke Inter Milan dalam Beberapa Hari Terakhir, Lionel Messi: Hoax!
Hingga Kamis (9/4/2020), totak kasus positif COVID-19 sudah mencapai 3.293 kasus.
Ini tentu akan menjadi kabar yang memberikan efek buat Persib Bandung.
Persib Bandung masih dalam tren positif menang di 3 laga awal Shopee Liga 1 2020.
Maung Bandung mengoleksi 9 poin dari 3 kemenangan dan memuncaki klasemen sementara Shopee Liga 1 2020.
Bila skenario pemberhentian Liga terjadi, maka Persib Bandung yang sedang memimpin klasemen tidak akan dianggap sebagai juara.
Seperti halnya nasib tim asal Jawa Timur, Persegres Gresik pada Liga Super Indonesia 2015.
Sama halnya dengan Persib, saat itu Persegres juga sedang memuncaki klasemen hingga pekan ke-3.
Tim asal Gresik itu mengoleksi 9 poin dari 3 kemenangan beruntun.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Tribun Jabar |
Komentar