BOLASPORT.COM - Chairman ATP, Andrea Gaudenzi, tak menampik bahwa pihaknya sampai saat ini masih ragu dengan pelaksanaan kembali turnamen tenis.
ATP memutuskan menangguhkan semua turnamen tenis hingga 13 Juli mendatang setelah terjadinya pandemi virus Corona alias Covid-19.
Hingga berita ini ditulis, virus mematikan itu sudah memakan lebih dari 95 ribu korban jiwa di seluruh dunia.
Fakta tersebut membuat ATP tak bisa memastikan kapan waktu yang tepat untuk menggelar turnamen lagi.
Baca Juga: Dana White Batal Gelar UFC 249 Usai Dapat Tekanan dari Walt Disney
"Tidak ada yang tahu kapan kami bisa kembali bermain dalam keadaan aman," kata Andrea Gaudenzi, dilansir BolaSport.com dari AFP.
"Diskusi mengenai turnamen tenis bakal dimulai lagi pada bulan Agustus, September, Oktober, atau November, semua itu hanya hipotesis. Kami tidak bisa membenturkan kepala ke tembok untuk sesuatu hal yang tidak akan terjadi karena kami mungkin baru akan mulai kembali pada musim depan," ucap Gaudenzi lagi.
Walau pesimistis, Gaudenzi mengatakan bahwa masih ada sedikit keyakinan bahwa turnamen-turnamen ATP tahun bisa kembali berlangsung pada musim panas nanti.
"Jika kami berhasil memulai lagi pada bulan Agustus, kami akan menyelematkan dua ajang Grand Slam dan enam kejuaraan Masters 1000. Namun, jika tidak (berhasil), masalahnya akan meningkat menjadi 10 kali lipat," tutur dia.
Sejauh ini, ATP sudah dipastikan kehilangan satu turnamen Grand Slam pada kalender kompetisi 2020 yakni Wimbledon.
Panitia penyelenggara Wimbledon memilih membatalkan penyelenggaraan turnamen untuk kali pertama sejak Perang Dunia II ketimbang mengambil risiko.
Sementara itu, panitia penyelenggara French Open yang juga berstatus turnamen Grand Slam, memilih untuk menggeser jadwal pelaksanaan turnamen mereka secara sepihak ke bulan September-Oktober mendatang.
Semula, turnamen Grand Slam lapangan tanah liat yang berlangsung di Roland Garros itu dijadwalkan berlangsung pada bulan Mei-Juni.
Baca Juga: Inilah Alasan Floyd Mayweather Jr Jadi Pelatih Tinju
Meski mendatangkan banyak kritik dari pemain dan pelatih, Gaudenzi menegaskan bahwa ATP tidak akan memberi sanksi kepada penyelenggara French Open 2020.
"Sekarang kami bekerja bersama," ucap Gaudenzi.
"Tenis membutuhkan persatuan, (panitia penyelenggara) French Open bertindak karena rasa takut, membuat kesalahan, tetapi mereka telah menyadari hal itu," kata pria Italia tersebut.
Lebih lanjut, ATP juga mulai memikirkan opsi untuk melanjutkan turnamen tanpa penonton.
Selain itu, ATP juga telah melakukan komunikasi dengan para dewan dan petenis untuk membahas turnamen serta strategi membantu kondisi finansial yang menyerang para petenis profesional level bawah.
"Sistem kami solid, mungkin satu tahun akan tanpa tenis, tetapi tidak lebih dari itu," ucap Gaudenzi.
Baca Juga: Lokasi Duel Fury Vs Wilder Tergantung Area yang Lebih Dulu Pulih
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | afp |
Komentar