BOLASPORT.COM - Juru gedor Bali United, Ilija Spasojevic menceritakan pengalamannya mempelajari bahasa Indonesia sejak debutnya bermain di sepak bola tanah air.
Pada tahun 2011, Spasojevic menginjakkan kaki pertama bersama klub Bali Devata, setengah musim kebersamaannya ia telah mengoleksi 8 gol.
Sejak saat itulah pemain naturalisasi asal Montenegro itu mulai mempelajari bahasa Indonesia.
Baca Juga: Dua Tempat Latihan Favorit Saddil Ramdani untuk Habiskan Libur Kompetisi
Musim selanjutnya ia memperkuat klub-klub tanah air lainnya seperti PSM Makassar, Mitra Kukar, Persib Bandung hingga Bhayangkara FC.
Sebelum akhirnya pada musim 2018 ia berlabuh ke klub berjuluk Serdadu Tridatu.
Hingga kini ia kemampuannya berbicara bahasa Indonesia bisa dikatakan sudah lancar.
"Tahun 2011 saya datang ke Indonesia dan bermain di Bali. Saya berpikir bahwa pada saat itu saya akan berkarier lama di Indonesia," ucapnya dikutip BolaSport dari youtube klub.
"Saya pun mempelajari bahasa Indonesia saat itu. Tapi untuk beberapa tahun terakhir ini, saya mulai lancar dan lebih memahami bahasa Indonesia," imbuhnya.
Memasuki sembilan tahun kariernya bermain di sepak bola Asia.
Spaso sapaanya mengaku bahwa dulu saat kecil ia tak menyangka akan bermain di Asia.
Sejatinya, ia mempunyai keinginan untuk bisa bermain di liga-liga Eropa.
Bahkan ia sudah mengantongi sebuah klub impian yang ia idam-idamkan semenjak kecil.
Klub itu merupakan salah satu klub raksasa liga Spanyol yang sudah mengoleksi 10 trofi Champions League, Real Madrid.
Baca Juga: Soal Penghentian Liga 1, Manajemen PSS Sleman: Banyak Orang Hidup dari Sepak Bola
Kendati demikian, ia tetap mengganggap sepak bola Asia bisa dibilang lebih bagus dari perkiraannya.
"Sebenarnya waktu kecil saya bercita-cita main untuk Real Madrid. Memang awalnya saya tidak berpikir bermain di Asia karena ingin bermain di Eropa," ujar Spasojevic
"Tapi akhirnya saya bermain di Asia. Saya pikir sepak bola di Asia lebih bagus dari yang saya pikirkan," ujar pemain timnas Indonesia itu.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | youtube |
Komentar