BOLASPORT.COM - Tottenham Hotspur dikabarkan terpaksa menjual penyerang andalannya, Harry Kane, pada bursa transfer musim panas 2020 akibat krisis keuangan yang sedang mereka alami.
Akibat wabah virus corona atau COVID-19 yang masih masif, banyak tim mengalami krisis keuangan karena ditangguhkannya kompetisi sepak bola.
Hal itu membuat pemasukan mereka dari tiket penonton dan hak siar televisi menjadi nihil.
Beberapa cara ditempuh oleh klub untuk menstabilkan keuangan mereka, salah satunya dengan menjual pemain.
Tottenham Hotspur menjadi salah satu tim yang akan menjual pemainnya pada bursa transfer terdekat.
Sebelumnya, bos Spurs, Daniel Levy, mengaku tak keberatan untuk melepas Kane asalkan ada klub yang bersedia menebus klausal kontraknya.
Baca Juga: Revolusi Besar-besaran Paris Saint-Germain Setelah Krisis COVID-19
Harga Kane mencapai 200 juta pounds atau sekitar 3,93 triliun rupiah.
Jika ada tim yang mau membeli pemain timnas Inggris itu, maka klub tersebut akan memecahkan rekor dunia transfer yang sebelumnya dipegang oleh Neymar dengan harga 198 juta pounds atau 3,89 triliun rupiah.
Alasan utama The Lilywhites terpaksa untuk menjual Kane adalah karena mereka saat ini tengah memiliki utang pembangunan stadion mencapai 637 juta pounds atau sekitar 12,5 triliun rupiah.
Baca Juga: Bhayangkara FC Nantikan Subsidi Dana dari PT LIB
Manchester United disebut-sebut siap menebus harga yang diajukan oleh Spurs.
Akan tetapi, dikutip BolaSport.com dari BBC, kabar terbaru menyebutkan bahwa kubu Spurs menolak untuk menjual Kane ke klub rival domestik.
Klub asal London itu hanya mau menjual pemain berusia 26 tahun itu ke klub di luar Liga Inggris.
Kebijakan itu membuat Setan Merah harus siap-siap gigit jari karena mereka disebut-sebut sangat menginginkan jasa Kane untuk memperkuat sektor depan.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BBC |
Komentar