BOLASPORT.COM - Penangguhan pelaksanaan Olimpiade Tokyo 2020 hingga musim panas tahun depan memaksa para atlet untuk terus menjaga kondisi, baik fisik, stamina, maupun psikologis, setidaknya sampai setahun lagi.
Hal ini juga berlaku bagi pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Merunut ke performa dalam setahun terakhir, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan berhasil meraih banyak prestasi.
Salah satu yang paling mendapat sorotan ialah kesuksesan mereka naik ke podium kampiun All England Open 2019.
Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Pujian Presiden bagi Simon Santoso yang Juara dari Babak Kualifikasi
Padahal, saat melakukannya, duet Ahsan/Hendra sudah berusia 31 dan 34 tahun.
Bukan usia yang terbilang muda lagi, terlebih dengan persaingan pada saat ini.
Tahun ini, Ahsan/Hendra memang gagal mempertahankan gelar juara All England Open mereka.
Kiprah pasangan berjulukan The Daddies itu terhenti pada babak perempat final setelah dikalahkan wakil Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe, dengan skor 19-21, 18-21.
Kekalahan tersebut sekaligus menandai berakhirnya tren kemenangan beruntun Ahsan/Hendra atas Endo/Watanabe.
Pada tahun 2019, Ahsan/Hendra selalu bisa mengatasi permainan Endo/Watanabe dalam lima pertemuan mereka.
Meski terlalu dini, hasil minor yang didapat dari Endo/Watanabe bisa menjadi sinyal bahaya bagi Ahsan/Hendra.
Dengan usia yang akan semakin bertambah, tentu bukan perkara mudah bagi The Daddies untuk menjaga performa.
Baca Juga: Pelatih Khawatir Pebulu Tangkis Malaysia Alami Kebosanan Selama Pandemi Covid-19
Pun demikian saat mereka tampil pada Olimpiade Tokyo tahun depan.
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan sejatinya memiliki kesempatan untuk membuat sejarah besar pada pesta olahraga dunia empat tahunan itu.
Ahsan/Hendra berpeluang menjadi juara Olimpiade (pada cabang olahraga bulu tangkis) tertua di dunia karena saat tampil di Tokyo tahun depan, usia mereka sudah mencapai 33 dan 36 tahun.
Ahsan lahir pada 7 September 1987, sedangkan Hendra lahir pada 25 Agustus 1984.
Adapun, Olimpiade Tokyo akan digelar pada 23 Juli sampai 8 Agustus 2021.
"Sekarang, kami fokus untuk jaga kondisi dan stamina saja. Sebab yang paling susah adalah menjaga stamina," ucap Hendra kepada BolaSport.com melalui pesan Whats App.
"Kami jadi lebih banyak menjalani latihan fisik. Sekarang, karena sedang di rumah saja, latihan fisiknya terus setiap hari. Namun, nanti kalau sudah latihan normal, seminggu 3 sampai 4 kali," kata Hendra lagi.
Selain menggenjot latihan fisik, Hendra juga punya strategi lain dalam menjaga stamina.
Juara Olimpiade Beijing 2008 itu mengaku sudah mulai menjalani program diet vegan sejak akhir Maret lalu.
Baca Juga: Lee Chong Wei Sebut Gelar Malaysia Open Ke-12 adalah yang Terbaik
"Masih percobaan sih, mumpung di rumah," ucap Hendra.
"Intinya, yang saya konsumsi sekarang 85 persen sayuran dan buah saja. Daging sudah setop, tetapi produk dairy (susu, keju, dll) baru mengurangi, tetapi sudah banyak berkurang," kata Hendra lagi.
Sebelumnya, pelatih kepala ganda putra nasional Indonesia, Herry Iman Pierngadi, mengatakan bahwa dia akan menyiapkan program khusus untuk menjaga kondisi fisik Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
"Pada usia mereka, akan sangat sulit untuk menjaga kondisi fisik. Jadi, persiapannya pun harus spesial," ucap Herry.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 Ditunda, BAM Gagal 'Pulangkan' Rexy Mainaky
Hendra Setiawan mengakui, Olimpiade Tokyo adalah target utama dia dan Mohammad Ahsan.
Walau secara personal Hendra sudah pernah meraih medali emas Olimpiade (bersama Markis Kido), perjalanan kariernya dengan Ahsan belum sampai ke level itu.
Pada Olimpiade Rio 2016, penampilan Ahsan/Hendra di bawah performa dan tak mampu melewati fase penyisihan grup.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar