BOLASPORT.COM - Bagaimana rasanya menerima pukulan terkuat di UFC? Ada satu hal yang bisa menjadi gambaran, yaitu ditabrak mobil.
Berbagai teknik bela diri kelas kakap telah diperagakan dalam ajang seni bela diri campuran (mixed martial art/MMA) UFC.
Akan tetapi jika berbicara soal adu pukul, petarung kelas berat, Francis Ngannou, ahlinya. Ngannou saat ini menjadi pemilik pukulan terkuat sepanjang sejarah di UFC.
Dari sembilan kemenangan Ngannou di UFC, tujuh di antaranya tercatat karena pukulan Ngannou sukses membuat lawannya KO/TKO.
Baca Juga: Demi Jack Grealish, Man United dan 2 Rivalnya Siap Tawarkan 800 Miliar Rupiah Lebih
Salah satu kemenangan impresif yang diraih Ngannou adalah ketika dia menghajar Alistair Overeem dalam UFC 249 pada Desember 2017.
Pukulan uppercut Francis Ngannou secara telak mendarat di wajah sang lawan dan langsung membuat tubuh Alistair Overeem roboh
Overeem mendeskripsikan pukulan Ngannou sebagai pukulan dari neraka.
"Saya menerima uppercut dari neraka, salah satu keahlian Ngannou yang sangat berbahaya," tulis Overeem dalam akun Twitternya selepas pertandingan.
Baca Juga: Telepon Klopp Teguhkan Sadio Mane Pilih Liverpool Ketimbang Man United
Lantas, seberapa kuatkah pukulan Ngannou?
UFC Performance Institute pada 2017 mencatat pukulan sang petarung kelas berat itu memiliki kekuatan 129.161 unit, rekor tertinggi di UFC.
Sementara Presiden UFC, Dana White, mengklaim kerusakan fisik yang diakibatkan pukulan Ngannou seperti ketika ditabrak mobil.
"Pukulannya setara 96 tenaga kuda, sama dengan ditabrak sebuah mobil Ford Escort yang melaju sekencang mungkin," kata White, dilansir BolaSport.com dari Grunge.
"Pukulannya lebih bertenaga daripada sebuah palu seberat 12 pound yang diayunkan dengan sekuat tenaga... Gila!" imbuh White.
Baca Juga: 5 Debutan Terbaik Sepanjang Masa Liga Spanyol, Tak Ada Lionel Messi
Kekuatan Ngannou tidak muncul begitu saja. Selain faktor keturunan, Ngannou juga ditempa dengan kehidupan yang sulit pada masa kecilnya.
Kepada Business Insider, Ngannou menuturkan bahwa dia sudah harus bekerja menggali pasir di pertambangan saat masih kecil.
"Saya pikir itu mungkin mempengaruhi kekuatan fisik saya. Seluruh hidup saya, apapun yang saya lakukan untuk bertahan hidup di Kamerun," tutur Ngannou.
Baca Juga: Tidak Ada Rencana Cadangan Jika Olimpiade Tokyo 2020 Ditunda Lagi
Ngannou sendiri enggan hanya mengandalkan kekuatan pukulannya. Pengagum Mike Tyson tersebut ingin mengembangkan kemampuan bertarungnya.
Francis Ngannou saat ini menduduki peringkat kedua kelas berat UFC.
Ngannou dijadwalkan bertanding menghadapi Jairzinho Rozenstruik pada Maret 2020, namun pertarungannya ditunda karena pandemi covid-19.
Baca Juga: Olimpiade Diundur, Kevin Sanjaya Tak Khawatir Performanya Turun
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | berbagai sumber |
Komentar