Terakhir, ada Griezmann yang diharapkan mampu memperkuat lini depan Barca.
Ia didatangkan dengan harga mencapai 120 juta euro (2 triliun rupiah).
Namun hingga saat ini, performa mantan pemain Atletico Madrid itu tak kunjung konsisten sehingga membuat kubu Barca mencari striker baru pada bursa transfer musim panas 2020.
Padahal raksasa Catalunya memiliki akademi La Masia yang sudah tak diragukan lagi kehebatannya dalam memproduksi pemain-pemain top.
Baca Juga: Drama Transfer Lautaro Martinez ke Barcelona, Permintaan Inter Milan Makin Tak Wajar
Pada musim 2008-2009, ada delapan pemain jebolan La Masia yang memperkuat tim utama Barcelona.
Mereka adalah Victor Valdes, Gerard Pique, Carles Puyol, Andres Iniesta, Xavi Hernandez, Lionel Messi, Pedro Rodriguez, dan Sergio Busquets.
Bahkan skuat itu berhasil mempersembahkan treble winners untuk Barca pada musim tersebut.
Pelatih Barca, Quique Setien, kemudian angkat bicara mengenai kritik yang menyebut timnya lebih sering membeli pemain baru daripada mengorbitkan pemain-pemain jebolan La Masia.
Menurut Setien, Barca sebenarnya memiliki rencana untuk mengambil pemain-pemain muda La Masia untuk dipromosikan ke tim utama tetapi ketika melihat stok yang ada di akademi, kualitasnya jauh dari yang diharapkan.
"Apa yang diinginkan orang, akademi atau tim ini terus mengalami kemajuan? Saya tidak mengatakan bahwa kami tidak membangun tim berkualitas dengan para pemain akademi, tetapi ketika melihat para pemain di akademi, tidak banyak stok sesuai yang kami butuhkan," katanya, seperti yang BolaSport.com kutip dari Marca, Kamis (16/4/2020).
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Marca |
Komentar