BOLASPORT.COM - Pembalap asal Spanyol, Jorge Lorenzo, saat ini sudah tidak menjadi rider tetap pada balapan MotoGP setelah pensiun pada akhir 2019.
Jorge Lorenzo mungkin gagal memenuhi targetnya untuk memenangkan balapan MotoGP pada tiga tim pabrikan yang berbeda.
Tetapi, Jorge Lorenzo bangga menjadi satu-satunya pembalap yang merebut gelar juara dunia setelah melawan Dani Pedrosa, Casey Stoner, Valentino Rossi, dan Marc Marquez.
Baca Juga: Wacana Hanya Gunakan Satu Motor untuk Satu Pembalap MotoGP Ditolak
Lorenzo bisa menjadi juara dunia pada 2010 dan 2015 setelah mengalahkan Valentino Rossi (Italia), Dani Pedrosa (Spanyol), dan Casey Stoner (Australia).
Stoner kemudian pensiun dan digantikan oleh Marquez yang gagal meraih titel juara dunia pada 2015.
Saat itu, Lorenzo merebut gelar juara dunia dari rekan setimnya, Rossi, dengan keunggulan lima poin.
"Saya satu-satunya yang memenangkan gelar juara dunia MotoGP melawan Pedrosa, Stoner, Márquez dan Rossi," kata Lorenzo dilansir BolaSport.com dari Crash.
"Pedrosa tidak memenangkan gelar juara dunia pada MotoGP, Marquez dan Stoner tidak saling bersaing. Dan Rossi telah gagal mengalahkan Marquez untuk meraih gelar juara dunia. Saya adalah satu-satunya yang menang melawan keempatnya," tutur Lorenzo.
Baca Juga: Anthony Ginting Ungkap Hikmah Pengunduran Olimpiade Tokyo 2020
Lorenzo mengatakan bahwa akan sulit untuk memilih pembalap mana yang menjadi lawan paling susah ditaklukkan.
"Stoner luar biasa dan tak terkalahkan dalam keadaan tertentu," ujar Lorenzo.
"Kami akan keluar lintasan pada Jumat dan jika dia menyukai sirkuit dan motornya siap, dia akan menjadi dua detik lebih cepat pada tiga lap pertama. Dia juga luar biasa di lintasan basah dengan bakat yang spektakuler," aku Lorenzo.
"Pedrosa sangat unggul di segi teknis , terutama di kelas 125cc dan 250cc. Pada MotoGP, ia tidak memenangkan gelar juara dunia karena cedera dan statusnya. Rossi sangat lengkap dan sangat pintar saat mengendarai motor."
"Dengan Yamaha, ia memiliki gaya membalap yang mirip dengan saya dan kami sangat dekat. Kombinasi Honda-Marquez sangat kuat. Secara fisik, ia telah menjadi pembalap terkuat dari semua dan secara mental dia tidak takut jatuh," tutur Lorenzo.
Sementara itu, Lorenzo sekarang bekerja sama dengan Rossi dalam peran barunya sebagai pembalap penguji Yamaha.
Baca Juga: Lee Chong Wei Mengaku Terobsesi dengan Nama Besar Lin Dan
Menurut Lorenzo, penundaan MotoGP 2020 akibat wabah virus corona mengakibatkan legenda Italia itu bertahan sebagai pembalap pada MotoGP 2021.
"Valentino agak seperti Maradona. Dia memiliki karakter sangat unik yang membuatnya spesial. Valentino menunjukkan usianya seperti semua orang. Tetapi, tahun lalu dia hampir memenangkan balapan karena keadaan," kata pria 32 tahun ini.
"Dia tidak secepat (Fabio) Quartararo atau (Maverick) Viñales, tetapi ini dapat berubah kapan saja."
"Mungkin ban baru atau motor baru akan memberinya nilai plus dan dia akan memenangkan balapan lagi. Ketika Valentino memenangkan balapan, dia adalah lawan yang sangat berbahaya untuk perebutan gelar," ucap Lorenzo.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar