BOLASPORT.COM - Pebasket legendaris NBA, Michael Jordan, membeberkan situasi pada musim terakhirnya di klub Chicago Bulls.
Nama Michael Jordan begitu identik dengan klub Chicago Bulls.
Ia memperkuat klub basket asal negara bagian Illinois tersebut dua kali, yaitu pada rentang 1984-1993 dan 1995-1998.
Selama berseragam Bulls, pemain yang menempati posisi shooting guard tersebut meraih enam titel juara NBA dengan dua kali hat-trick, masing-masing pada tahun 1991-1993 dan 1996-1998.
Meski demikian, Jordan mengatakan musim terakhirnya di Bulls sama sekali tak mudah.
Baca Juga: Usai Lamar Kekasih, Pemain NBA Ini Siap Bawa Chicago Bulls Bangkit
"Musim 1997-1998 merupakan musim yang penuh ujian. Kami mencoba menikmati tahun tersebut karena tahu musim akan segera berakhir," kata Jordan, dikutip BolaSport.com dari ESPN.
"Saat itu General Manager klub, Jerry Krause, mengatakan ke Phil Jackson (pelatih Chicago Bulls saat itu) bahwa dia bisa saja mencatat rekor tak terkalahkan dan tak bisa kembali lagi ke klub," tutur dia lagi.
Jordan mengakui, situasi tersebut membuat seluruh anggota tim bekerja ekstra keras demi menjamin musim mereka berlangsung dengan baik, mengingat itu tahun terakhir Phil Jackson.
Baca Juga: Ibunda Pebasket Minnesota Timberwolves Meninggal karena Covid-19
"Saya tahu saya takkan bermain kalau pelatihnya bukan dia. Ketika Phil mengatakan bahwa ini musim terakhirnya, kami bermain habis-habisan karena tahu era ini akan berakhir," ujar Jordan.
"Meski kedengarannya sedih, para pemain tetap menikmati musim tersebut dan menyelesaikannya dengan baik," ucap peraih enam titel MVP final NBA itu.
Pengalaman Michael Jordan dan perjalanan Chicago Bulls pada musim kompeyisi 1997-1998 tertuang dalam serial dokumenter "The Last Dance".
Baca Juga: NBA Pastikan Para Pemain Tetap Akan Terima Gaji pada 15 April
Serial dokumenter "The Last Dance" terdiri dari 10 episode dan akan mulai ditayangkan pada 19 April 2020 di kanal ESPN.
Selain tayang di ESPN, para pecinta NBA, Chicago Bulls, dan Michael Jordan juga bisa menikmati "The Last Dance" mulai Senin via Netflix.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | ESPN |
Komentar