BOLASPORT.COM - Pemain Bayern Muenchen, Kingsley Coman, terancam hukuman denda karena salah membawa mobil McLaren-nya ke sesi latihan.
Audi, bersama dengan Adidas, Allianz dan Deutsche Telekom, adalah sponsor utama klub Bayern Muenchen.
Selain memasok berbagai kebutuhan klub, perusahaan otomotif asal Jerman itu juga memberikan satu unit mobil kepada seluruh pemain Muenchen.
Mobil tersebut diberikan Audi untuk digunakan para pemain kala berangkat ke pertandingan atau latihan.
Baca Juga: Arema FC Gelar Latihan Online Bersama Tiga Kali Dalam Seminggu
Perintah membawa mobil sponsor ke sesi latihan adalah sebuah peraturan yang dikeluarkan oleh klub.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Olahraga Muenchen, Hasan Salihamidzic, pada awal musim 2019-2020.
Salihamidzic mengatakan bahwa pemain yang melanggar aturan tersebut akan dijatuhi hukuman denda.
Baca Juga: Gagal Beli Chris Smalling dari Man United, AS Roma Siapkan 2 Opsi Pengganti
Aturan itu nampaknya tidak main-main, karena belum lama ini ada pemain Muenchen yang terancam hukuman denda karena membawa mobil selain merek Audi ke latihan.
Pemain itu adalah winger asal Prancis, Kingsley Coman.
Coman datang ke latihan yang diadakan pada awal minggu ini menggunakan mobil McLaren 570S Spider putih miliknya.
Mobil sport keren itu dibanderol di kisaran harga 170 ribu pounds atau setara 3,2 miliar rupiah.
Baca Juga: Man United Diganggu Sesama Klub Liga Inggris soal Transfer Grealish
Hal tersebut jelas melanggar aturan klub soal mobil yang harus dipakai ke sesi latihan.
Oleh sebab itu, kini Coman terancam hukuman denda sebesar 50 ribu euro (sekitar Rp841 juta).
Coman pun mengakui kesalahannya itu dan telah membuat permintaan maaf atas tindakannya tersebut.
"Saya ingin meminta maaf kepada klub dan Audi karena tidak datang ke latihan dengan mobil perusahaan saya," ujar Coman seperti dikutip BolaSport.com dari Evening Standard.
"Alasannya adalah cermin sayap yang rusak pada Audi saya dan itu merupakan kesalahan," kata Coman menambahkan.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Evening Standard |
Komentar