BOLASPORT.COM - Jika Liga Italia bergulir dalam waktu dekat, sepak bola tidak akan lagi sama untuk beberapa pekan karena klub mesti menjalani protokol ketat bila pandemi virus korona belum benar-benar musnah.
Kurva infeksi virus corona atau covid-19 di Italia yang terus menurun memunculkan optimisme Liga Italia dapat digulirkan lagi beberapa pekan mendatang.
Sepanjang Jumat (17/4/2020), sebanyak 1.107 pasien yang menunjukkan gejala terjangkit covid-19 dinyatakan pulih dan dipulangkan dari rumah sakit Italia.
Kompetisi profesional di Negeri Piza dibekukan sejak 9 Maret di tengah kebijakan pemerintah menerapkan karantina willayah.
Melihat perkembangan aktual, Menpora Italia, Vincenzo Spadafora, yakin klub-klub Serie A sudah bisa memulai latihan kembali pada 4 Mei 2020.
Baca Juga: Bukan Serie A, Ini 2 Laga Pertama yang Digelar di Italia Pasca-Lockdown
Baca Juga: Italia Lockdown, Zlatan Ibrahimovic Panaskan Mesin di Kampung Halaman
Namun, klub bakal dihadapkan dengan protokol atau sederet regulasi ketat demi menjaga kesehatan awak skuad guna mencegah penyebaran virus meluas lagi.
Corriere dello Sport merangkum beberapa prosedur yang mesti dijalani tim jika roda sepak bola kembali dijalankan.
Untuk pekan pertama pascajeda, semua pemain harus menerapkan pembatasan fisik saat makan siang dan malam dengan tak ada lagi hidangan disajikan bersama atau prasmanan di pusat latihan.
Pemain juga mesti tidur dalam kamar tunggal dan mandi di ruang masing-masing, tidak lagi berkumpul ramai-ramai dalam satu ruangan.
Mereka akan ditempatkan dalam tiga kelompok untuk sesi latihan.
Baca Juga: Hasil Rapat Premier League, Komitmen Liga Inggris Selesaikan Kompetisi Tanpa Jadwal Pasti
Pertama adalah grup buat pemain terjangkit positif yang memiliki kesulitan bernapas.
Kelompok ini membutuhkan tes lanjutan guna mengetahui kondisi jantung, paru-paru, liver, dan ginjal.
Grup kedua adalah pemain terjangkit positif yang menunjukkan gejala kecil.
Adapun kelompok ketiga adalah mereka yang negatif terpapar virus corona.
Pada sesi-sesi awal pekan pertama juga tak akan dilakukan pertandingan dalam latihan.
Para pemain yang zero-virus baru mulai menjalani latihan penuh pada minggu kedua.
Bagaimana jika ada lagi pemain yang positif terpapar dalam periode ini?
Mereka akan diisolasi kembali dan rekan setimnya harus menjalani uji swab lagi.
Pokoknya, bakal ada aturan melakukan tes beberapa kali untuk para pemain, khususnya dengan kategori kesehatan tertentu.
Baca Juga: Pandemi COVID-19, UEFA Mulai Sadar Tak Mungkin Melanjutkan Kompetisi
Di luar itu, virolog asal Belgia, Marc van Ranst, mengimbau pemain untuk mengenakan masker jika kembali turun ke lapangan.
Hal ini dilakukan sebagai tindak pencegahan dan solusi tepat jika memang sepak bola sudah diizinkan bergulir lagi di tengah pandemi yang belum musnah sepenuhnya.
"Masker ini bukan macam yang dipakai dokter-dokter bedah, tapi masker antipolusi seperti digunakan pemain american football atau atlet balap sepeda," ucap Van Ranst, dikutip BolaSport.com dari Goal Italia.
"Masker itu lebih nyaman dan mudah dibeli lewat internet. Jika atlet-atlet itu bisa memakainya, kenapa pesepak bola tidak?" kata penasihat untuk Federasi Sepak Bola Belgia tersebut.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | football-italia.net, goal.com/it |
Komentar