BOLASPORT.COM - Presiden Madura United, Achsanul Qosasih, menilai bahwa putri sulungnya, Annisa Zhafarina Qosasih, tidak punya keharusan menjadi orang penting di PSSI.
Nama putri Presiden Madura United, Annisa Zhafrani Qosasih, mencuat dalam bursa calon Sekretaris Jenderal PSSI.
Meski baru berusia 25 tahun, Annisa dinilai memiliki kemampuan dan pengalaman yang cukup untuk menjadi seorang sekjen.
Dara kelahiran Surabaya, 13 April 1995 tersebut akrab dengan tugas-tugas manajerial karena masih aktif menjabat sebagai COO sekaligus Wakil Presiden Laskar Sape Kerrab.
Baca Juga: Sebelum Ditebus Rp 180 Juta, Proses Lelang Jersey Cristiano Milik Martunis Berlangsung Panas
Tak hanya itu, Annisa juga tengah menyelesaikan sertifikasi dari UEFA.
Munculnya nama Annisa dalam bursa calon Sekjen PSSI membuat sang ayah, Achsanul Qosasih, terkejut dan kaget.
Terlebih, status Annisa sebagai anak Presiden Madura United membuat banyak komentar yang bermunculan tentang dirinya.
Meski demikian, Achsanul memastikan bahwa kecintaan Annisa terhadap sepak bola tidak perlu diragukan lagi.
Baca Juga: Tren Pesepak Bola Selama Karantina, Kepala Botak sampai Instagram Live
"Nisa itu mencintai sepak bola, karena sejak kecil dia saya bawa ke lapangan dan stadion," kata Achsanul dikutip Bolasport.com dari Kompas.
"Bahkan, sejak dalam kandungan sudah sering saya ajak nonton Liga Dunhill (1994) yang kala itu dijuarai Persib Bandung," ujarnya melanjutkan.
Terkait kabar tentang majunya Annisa untuk menjadi Sekjen PSSI, Achsanul mengaku akan memberikan dukungan penuh.
Akan tetapi, anggota Badan Pemeriksa Keuangan periode 2019-2024 itu menegaskan bahwa dirinya tidak memberi target apapun kepada putri sulungnya.
Baca Juga: Alasan Tony Ferguson Tetap Berlatih Kendati Duel UFC 249 Ditunda
Menurutnya, Annisa tidak memiliki keharusan untuk menjadi sekjen atau petinggi di PSSI.
"Saya pribadi mendukung langkahnya. Isu tentang sekjen yang memunculkan namanya silahkan dikritik dengan masukan yang baik, saya tidak mau terlibat," ucap Achsanul.
"(Tapi) Nisa tidak harus jadi sekjen, tidak harus juga menjadi orang penting di PSSI."
"Biar saja doa berproses demi kematangan dan kedewasaan dia dalam menyongsong karier dan masa depan di bidang apapun yang dia sukai,” katanya menandaskan.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | bola.kompas.com |
Komentar