BOLASPORT.COM - General Manager PSIS Semarang, Wahyu Winarto, mengaku klubnya tetap harus mengeluarkan dana hingga 300 Juta per bulan meski kompetisi dihentikan.
Sejak 16 Maret 2020 kompetisi sepak bola di Indonesia telah resmi dihentikan sementara akibat adanya pandemi covid-19.
Akan tetapi adanya penghentian kompetisi ternyata tak membuat pengeluaran klub PSIS Semarang juga ikut berhenti.
Melalui general Manajer tim, PSIS mengungkapkan bahwa pihak klub masih mengeluarkan dana hingga 300 juta rupiah per bulannya.
Dilansir BolaSport.com dari Tribun Jateng, pengeluaran dipergunakan untuk biaya operasional klub.
Dengan adanya beban biaya tersebut, Wahyu Winarto menyebutkan bahwa keuangan PSIS saat ini mengalami minus.
Baca Juga: Dream Chasers Garuda Select Season 2 Eps 1 - Mengejar Mimpi ke Inggris
Pasalnya pemasukan utama PSIS didapatkan dari laga-laga yang dilangsungkan.
"Saat ini keuangan klub bisa dikatakan minus karena tidak ada pemasukan sama sekali," kata Wahyu.
"Selama ini, pemasukan cukup besar dari laga kandang melawan Arema FC di Stadion Moch Soebroto Magelang, beberapa waktu lalu, adapun dari sponsor baru tahap pertama yang masuk," jelas Wahyu.
Sementara itu mengenai pengeluaran pihak klub, Wahyu menyebutkan PSIS Semarang harus merogoh koceknya hingga 150 juta per bulan untuk biaya perawatan stadion.
Nominal yang tak kecil tersebut dikeluarkan Mahesa Jenar karena harus melakukan perawatan terhadap dua stadion secara langsung.
Seperti diketahui, untuk kompetisi Liga 1 2020 sendiri, PSIS menggunakan Stadion Citarum dan Stadion Kebondalem sebagai homebase mereka.
Tak berhenti sampai di situ, untuk biaya gaji pemain hingga ofisial tim, PSIS kembali harus mengeluarkan biaya sekitar 175 juta per bulan.
Akan tetapi pengeluaran besar tersebut tidak terlalu dipusingkan oleh Wahyu.
Menurutnya yang terpenting saat ini adalah kesehatan semua pihak.
"Saat ini kami masih fokus untuk kesehatan pemain, pelatih dan ofisial," ujar Wahyu.
Baca Juga: Masuk Bursa Calon Sekjen PSSI, Putri Presiden Madura United Mengaku Siap
Lebih lanjut lagi, Wahyu mempunyai harapan agar pandemi covid-19 segera berakhir agar semua kembali normal, kompetisi kembali dimulai, dan klub kembali mendapatkan pemasukan.
"Belum berpikir apakah nanti Liga musim ini harus berhentii, itu akan dilihat dengan mempertimbangkan kondisi wabah covid-19 ini," ujar Wahyu.
"Secara pribadi, sebaiknya tidak dihentikan karena dampaknya sangat luas, seperti pemain yang kehilangan penghasilan," tutur Wahyu.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Tribun Jateng |
Komentar