BOLASPORT.COM - Petenis asal Britania Raya Andy Murray mengaku masih dihantui kekalahan dari Novak Djokovic pada final French Open 2016.
Novak Djokovic menjadi bayang-bayang kekalahan paling menghancurkan Murray di Rolland Garros dengan skor akhir 3-6, 6-1, 6-2, 6-4.
Kemenangan atas Murray tersebut menanndai gelar pertama sekaligus satu-satunya bagi Djokovic pada ajang French Open.
Kisah ini kembali diungkit Djokovic dan Murray dalam ketika keduanya berbincang secara langsung dalam siaran langsung di Instagram.
Baca Juga: Dream Chasers Inter Eps 1 - Panasnya Derby della Madonnina di Level Primavera
"Jika saya dapat mengubah suatu hasil, saya akan jelas memilih memenangi Australia Open atau French Open," kata Murray kepada Djokovic dilansir BolaSport.com dari AFP.
"French Open menjadi tantangan bagi saya karena musim lapangan tanah liat adalah hal yang tersulit dalam karier saya."
"Itu akan menjadi prestasi terbesar yang bagi saya apabila dapat memenangkan turnamen French Open."
"[Kalah empat kali di final] Australia Open sudah menyakitkan bagi saya karena Anda selama ini. Tetapi jika boleh mengubah hasil, saya memilih French Open," imbuhnya.
Baca Juga: Sempat Merasa Tertekan, Coco Gauff Nyaris Cuti Setahun dari Tenis
Djokovic memiliki rekor pertemuan yang lebih unggul atas Murray.
Djokovic menang sebanyak 25 kali atas Murray. Sementara Murray 'baru' bisa menang 11 kali atas Djokovic sejauh ini.
Meski begitu Murray boleh berbangga karena dua kali menjadi juara Olimpiade (2012, 2016) sementara Djokovic harus puas dengan medali perunggu (2008).
Murray juga mengalahkan Djokovic pada semifinal di Olimpiade London 2012 dalam perjalanannya menuju tangga juara.
Baca Juga: Jadon Sancho Semakin Dekat ke Man United, Dortmund Incar Sayap Valencia
“Saya merasa bermain baik secara keseluruhan, tapi anda telah mengalahkan saya di Olimpiade London saat semifinal 7-5, 7-5,” ujar Djokovic.
“Saya masih merasa kita sudah bermain dengan sangat baik, saya merasa kualitas pertandingan juga cukup bagus, tetapi Anda lebih baik pada momen krusial.”
"Tentu saya terpukul ketika kalah karena itu adalah Olimpiade, tapi saya senang dengan permainan saya," sambungnya.
Baca Juga: Asprov PSSI DKI Jakarta Menilai Sekjen PSSI yang Dulu Sulit Dihubungi
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | afp |
Komentar