BOLASPORT.COM - Pelatih Juventus, Maurizio Sarri, akhirnya blak-blakan soal konflik yang ia alami dengan klub lama, Chelsea.
Maurizio Sarri memutuskan untuk meninggalkan Chelsea pada akhir musim lalu.
Maurizio Sarri pergi setelah hanya semusim menukangi klub Liga Inggris tersebut dan kembali ke Liga Italia untuk menangani Juventus.
Kepergian Sarri dari Chelsea disertai oleh beragam isu kurang menyenangkan.
Sarri sempat bungkam dan enggan menanggapi rumor soal dirinya tersebut.
Baca Juga: 3 Raja Gocek Liga Spanyol, Lionel Messi Tak Kebagian Tempat
Kini ia sudah mulai berani untuk terbuka mengenai masalah tersebut.
"Saya sempat berkonflik dengan para pemain Chelsea di ruang ganti," ujar Sarri seperti dilansir BolaSport.com dari Tuttosport.
"Namun, saat mengatakan bahwa saya akan pergi, para pemain tersebut juga menangis," ujar Sarri menambahkan.
Pernyataan ini diungkapkan Sarri saat ia tengah membahas soal cara membangun hubungan dengan pemain.
Baca Juga: Benzema: Kembali ke Lyon? Mungkin Suatu Hari, Tapi Tidak Sekarang
Menurut Sarri, hal tersebut kian sulit dilakukan di klub-klub besar.
Usaha Sarri harus lebih ekstra jika membangun hubungan di tim yang berisi pemain bintang.
Apalagi, Sarri bukan tipe pelatih yang hobi menenangkan anak asuhannya.
Eks pelatih Napoli ini mengakui bahwa ia punya sifat yang terlampau jujur, bahkan di hadapan para pemain.
Baca Juga: Jadon Sancho Semakin Dekat ke Man United, Dortmund Incar Sayap Valencia
Ia tidak ragu untuk menunjuk kesalahan pemain jika mereka memang melakukannya.
Kondisi ini membuat Sarri menjadi salah satu pelatih yang sulit disukai anak asuhannya.
Namun, Sarri juga bersyukur karena anak asuhannya mengerti sikapnya yang blak-blakan.
Baca Juga: Lazio Bakal Untung 40 Kali Lipat jika Jual Luiz Felipe ke Barcelona
Memulai membangun hubungan dengan pemain memang menjadi hal tersulit.
Meski begitu, Sarri mengakui bahwa jika hubungan sudah terbentuk, pemain akan lebih terbuka bersama pelatihnya.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Tuttosport.com |
Komentar