Honda memang sangat dominan saat itu. Sejak 1994 hingga 2003, pabrikan asal Tokyo tersebut hanya sekali gagal menjadi juara di kelas premier GP500/MotoGP.
Rossi pada akhirnya membulatkan tekad untuk pindah. Setelah bernegosiasi dengan Ducati dan Yamaha, nama pabrikan terakhir menjadi destinasi pilihan Rossi.
Keputusan Rossi pindah ke Yamaha terbilang mengejutkan. Sebab, Yamaha dalam posisi terseok-seok setelah kalah bersaing dari Honda dan Ducati pada musim itu.
Keputusan hijrah ke Yamaha membuat Rossi tidak lagi dijagokan dalam perburuan gelar juara dunia MotoGP musim berikutnya.
Baca Juga: Beri Mike Tyson 6 Minggu dan Deontay Wilder Bisa Dibikin KO dalam 1 Menit
Selain karena status Yamaha sebagai pabrikan medioker, Rossi dilarang Honda untuk melakoni tes pramusim dengan Yamaha sebelum kontraknya habis pada akhir tahun.
Beruntung kerja keras insinyur Yamaha dan kru kepercayaan Rossi untuk mewujudkan motor yang kompetitif membuahkan hasil.
Setelah hanya memiliki waktu empat bulan untuk beradaptasi dengan motornya, Rossi menghadapi seri pembuka MotoGP Afrika pada pertengahan April.
Tidak banyak yang mengira Rossi akan langsung melesat. Meski begitu, pembalap asal Tavullia itu mendapatkan bekal bagus ketika meraih pole position.
Baca Juga: Akibat Banyak Omong, Deontay Wilder Disentil Anthony Joshua
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | berbagai sumber |
Komentar