BOLASPORT.COM - Petinju kelas berat, Deontay Wilder, telah menunjuk satu sosok yang akan membantunya untuk bisa menghabisi Tyson Fury.
Deontay Wilder kini harus menerima kenyataan pahit seusai sabuk juara kelas berat WBC miliknya direbut oleh Tyson Fury dalam sebuah laga yang berlangsung pada 22 Februari lalu.
Dalam laga yang digelar di MGM Grand Arena, Nevada, Amerika Serikat, petinju berjulukan The Bronze Bomber itu harus tumbang usai tak kuasa menahan pukulan yang dilesakkan Tyson Fury.
Deontay Wilder dinyatakan kalah secara Technical Knockout alias TKO saat laga baru memasuki ronde ketujuh dari total 12 ronde yang direncanakan.
Baca Juga: Tak Hanya Marc Marquez, Valentino Rossi Juga Jadi Target Utama Maverick Vinales Musim Ini
Setelah larut dalam penyesalan dan kekecewaan lantaran kalah dan gelarnya hilang, Deontay Wilder melempar kode untuk segera bangkit lagi.
Demi bisa menghabisi Tyson Fury dalam laga trilogi yang direncanakan, Deontay Wilder telah menunjuk sosok George Foreman untuk membantunya.
"Setelah semuanya beres, saya akan pergi dan untuk menemui George, bertatap muka dengannya dan menghabiskan waktu bersamanya," kata Deontay Wilder, dilansir BolaSport.com dari The Sun.
"Saya juga akan mengambil ilmu lama yang dia miliki saat bersamanya," tuturnya menambahkan.
Baca Juga: Penakluk Jonatan Christie Dinilai Bakal Bersinar pada Olimpiade Tokyo
Petinju berusia 34 tahun itu mengaku sudah beberapa kali terlibat dan melakukan pembicaraan dengan George Foreman.
"Senang berbicara dengan George. Kami terlibat percakapan yang hebat. Itu adalah percakapan yang sangat bagus," ucapnya.
"Kami berbicara tentang banyak hal yang terjadi dalam kariernya, Anda tahu, baik dan buruk," kata imbuhnya.
Deontay Wilder pun juga sempat mendapatkan beberapa masukan dan resep dari pria berusia 71 tahun itu guna memperkuat bagian tertentu tubuhnya.
Baca Juga: Penyesalan Mantan Tandem Hendra Setiawan Keluar dari Timnas Bulu Tangkis Malaysia
"Dia memberi tahu saya bagaimana dia ingin menunjukkan kepada saya beberapa metode untuk memperkuat bagian-bagian tertentu dari tubuh saya, dan hal-hal seperti itu," kata Wilder.
George Foreman sendiri merupakan salah satu petinju legendaris di kelas berat yang pernah aktif dan menjalani karier profesional pada rentang waktu 1969-1977.
Dia pun terlibat pertarungan-pertarung klasik di kelas berat, salah satunya adalah melawan Muhammad Ali dalam perebutan sabuk juara kelas berat.
Dalam laga akbar yang berlangsung di Zaire tersebut, Big George (julukan Foreman) harus kalah dan merelakan gelar juara miliknya jatuh ke tangan Muhammad Ali.
Baca Juga: Alexander Zverev Anggap Penundaan Turnamen Menguntungkan Petenis Tua
Setelah memutuskan untuk pensiun pada 1977, Foreman melakukan comeback pada 1987, di mana dia santer diberitakan akan bertarung melawan Tyson.
Namun, George Foreman berhasil mencatatkan diri sebagai juara tinju dunia kelas berat tertua saat berusia 45 tahun.
Gelar tersebut diraih setelah dia berhasil mengalahkan Michael Moorer melalui KO di ronde 10 pada tahun 1994.
Dia akhinya benar-benar gantung sarung tinju pada tahun 1997 usai kalah dari Shannon Briggs.
Baca Juga: Komisioner NBA Masih Belum Bisa Pastikan Kelanjutan Kompetisi
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | The Sun |
Komentar