BOLASPORT.COM - Petualangan skuat Inter Primavera berlanjut setelah mengalami kekalahan dalam pekan ke-17 lawan AC Milan 1-2 pada kompetisi Campionati Primavera (Liga Primavera) musim 2017-2018. Serial Dream Chasers Inter yang tayang di Mola TV melanjutkan cerita pasca Derby della Madonnina pada epiosde kedua kali ini.
Pasca kekalahan di Derby della Madonnina, Pelatih Stefano Vecchi mengevaluasi kesalahan para pemain. Evaluasi ini ditujukan untuk meningkatkan pemahaman taktik para pemain agar meminimalisir kesalahan di laga selanjutnya melawan Chievo Verona.
Di tengah persiapan tersebut, Nerazzurri muda memiliki kabar gembira, yakni kembalinya striker asal Denmark yang absen saat laga melawan AC Milan, Jens Odgaard. Jens Odgaard mengalami cedera selama 5 pekan yang memaksanya menepi dan tidak bermain bola secara penuh. Kini ia bisa berlatih kembali bersma rekan setimnya.
Namun sebelum bergabung dengan tim, Odgaard harus mendapat pelatihan terlebih dulu dari dari pelatih Atletik Inter, Mario Familiari. Setiap pemain cedera harus dilatih secara khusus terlebih dulu olah Mario Familiari. Mario menjadi sosok yang dekat dengan para pemain muda Inter Milan.
Ia dibantu oleh Jacopo, yang jadi instruktur kebugaran. Jacopo dulunya adalah seorang pemain Inter Primavera yang tidak menjadi pesepak bola profesional dan memilih menjadi pelatih kebugaran.
Yang ingin disampaikan Mario dari kisah Jacopo, adalah pembelajaran buat pemain-pemain muda Inter Milan bahwa untuk mencapai kesuksesan perlu kerja keras dan konsistensi di setiap pertandingan. Setelah lulus dari primavera, banyak pemain muda tak siap menghadapi sepak bola level tertinggi di Liga, baik Serie A hingga Serie C. Ini tergantung dari mental masing-masing pemain.
Baca Juga: Dream Chasers Inter Milan - Jadilah Saksi Bakat Muda Digembleng di Akademi Inter
Pemain yang punya mental bagus akan bertahan. Sementara pemain yang mentalnya lemah akan tersingkir. Dari situ juga diketahui bahwa staf pelatih seperti Mario dan Jacopo sering berkomunikasi dengan pemain untuk membantu masalah nonteknis.
Persiapan menghadapi Chievo dilanjutkan dengan pemasangan GPS pada masing-masing pemain saat sesi latihan. Pemasangan ini untuk melihat pergerakan dan usaha pemain, sehingga dari situ terlihat pemain-pemain yang malas atau pemain yang rajin mengejar bola.
Cerita berlanjut dengan kehadiran Xian Emmers yang merupakan anak dari pesepak bola Belgia, Marc Emmers yang merantau sejak 14 tahun untuk masuk ke Akademi Inter Milan. Ada juga Ryan Nolan, seorang bek Irlandia yang dulunya tinggal di Spanyol. Bek legendaris Inter, Marco Materrazzi menasihatinya agar memadukan teknik Italia dan semangat Britania agar menjadi bek tangguh di lini pertahanan.
Baca Juga: Dream Chasers Inter Eps 1 - Panasnya Derby della Madonnina di Level Primavera
Hari pertandingan pun tiba. Inter Milan tentu mengincar kemenangan untuk menambah kepercayaan diri setelah mengalami kekalahan di Derby Milan. Hasil positif lawan Chievo juga bisa mengangkat moral pemain jelang laga lawan Spartak Moscow di UEFA Youth League, pekan depan.
Stefano Vecchi mengganti sebagian besar starting XI terakhir saat melawan AC Milan. Ia hanya mempertahankan 5 pemain, termasuk Xian Emmers. Babak pertama, Inter tampil mendominasi di laga yang dilangsungkan di Comunale di Caselle di Sommacampagna, Verona itu.
Xian Emmers mampu mengirim umpan kepada Andrea Adorante pada menit ke-24 di dalam kotak penalti. Dengan sodoran kaki kanan, Adorante mampu memecah kebuntuan. 1-0 untuk Inter. Beberapa peluang diperoleh Inter Milan, namun skor 1-0 untuk Inter bertahan hingga babak pertama berakhir.
Baca Juga: Dream Chasers Mola TV - Melihat Dortmund Mencetak Pemain Top Dunia
Babak kedua berjalan sekitar 30 detik, Inter ilan membuat kesalahan. Salah seorang pemain belakang melanggar striker Chievo Andrea Isufaj di kotak penalti.
Wasit pun langsung menunjuk titik putih untuk memberikan hadiah penalti buat Chievo. Nicola Danielli berhasil mengonversi gol setelah tendangannya menerobos tangan Vladan Dekic walau sudah tertebak arahnya. 1-1. Permainan berubah menjadi sedikit mengarah ke fisik setelah Chievo menyamakan kedudukan.
Pada menit ke-78, petaka buat Inter kembali terjadi. Emmanuel Vignato menendang bola yang berhasil diblok oleh Vladan Dekic, namun bola pantulan langsung disontek oelh Emmanuel Vignato untuk mencetak gol kedua Chievo. 2-1.
Baca Juga: Berperang Melawan Corona Lewat Dream Chasers Garuda Select
Babak kedua tersisa 11 menit, Inter mengorbankan bek untuk tampil menyerang. Jens Odgard dan Facundo Colidio dmasukkan, membuat Inter mengandalkan 4 penyerang di depan.
Formasi 4 penyerang justru membuat lini belakang sering mendapat serangan balik. Striker Chievo, Musa Juwara memanfaatkan kecepatannya untuk beberapa kali mendapat peluang dari serangan balik.
Sementara, Jens Odgaard tidak mendapatkan peluang berarti di sisa waktu. Pertandingan pun berakhir, Inter mencatat kekalahan 1-2 dari Chievo. Ini jadi kekalahan beruntun Inter setelah Derby Milan.
Badai itu belum usai. Semua pemain kecewa. Pelatih Stefano Vecchi mengakui para pemain melakukan dua kesalahan fatal yang berujung gol untuk lawan. Bagaimana kisah pemain muda Inter untuk mengatasi keterpurukan setelah kalah beruntun? Saksikan kelanjutan serial Dream Chasers: Inter episode 3 hanya di Mola TV.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar