Cari Suasana Baru, Pemain PSIS Ini Gowes Sepedanya Lintas Kota

BOLASPORT.COM - Mengusir kebosanan latihan mandiri di rumah, pemain PSIS Semarang, Muhammad Rio Saputro bersepeda sampai Magelang.

Semenjak tanggal 23 Maret 2020, para pemain PSIS Semarang telah diliburkan oleh pihak klub.

Hal tersebut menanggapi adanya penghentian kompetisi sepak bola yang dilakukan sejak 16 Maret lalu.

Akan tetapi meski memberikan libur kepada pemainya, pihak klub PSIS Semarang tak lupa mewajibkan Bruno Silva dkk untuk tetap melakukan latihan mandiri.

Dengan latihan itu, tim Mahesa Jenar berharap para pemainnya dapat menjaga kebugaran fisiknya selama menjalani liburan.

Sehingga apabila kompetisi kembali dimulai seluruh pemain telah siap.

Baca Juga: Bukan Pemain Asing, Striker Lokal Ini Jadi Idola Penyerang Muda Bali United

Akan tetapi terus menerus melakukan latihan mandiri di rumah ternyata menimbulkan rasa bosan bagi pemain belakang PSIS Semarang, Muhammad Rio Saputro.

Dilansir BolaSport.com dari Tribun Jateng, mengakali rasa bosannya dengan bersepeda.

Selain untuk mengusir rasa bosan, Rio mengaku dengan bersepeda ia bertujuan untuk mencari suasana baru.

Untuk rutenya sendiri, Rio menyebut ia bersepeda mulai dari kampung halamannya, Jepara, Jawa Tengah, hingga mencapai Magelang, Jawa Tengah.

"Ya sampai ke Magelang ini memang mencari suasana baru," kata Rio.

Lebih lanjut lagi, dengan bersepeda ke Magelang Rio juga bermaksud untuk bersilaturahmi dengan teman-temannya.

"Sekalian juga kumpul dengan teman-teman di Magelang," jelas Rio.

 

 

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

 

Di nikmati ???? #mintasehatbae???? @indar_ist @gusturcahyop99 @fauzansapi

Sebuah kiriman dibagikan oleh muhammad rio saputro (@mrioo17) pada 19 Apr 2020 jam 8:13 PDT

 Baca Juga: Selamat Hari Kartini, PSIS Semarang: Mati Satu Tumbuh Seribu

Tak sendiri pemain yang berusia 24 tahun tersebut menggowes sepedanya bersama beberapa rekannya dan salah satunya adalah mantan pemain PSIS, Gustur Cahyo Putro.

Sementara itu, selama di Yogyakarta, Rio mengayuh sepedanya menyusuri kota Magelang, Sleman hingga sampai di Candi Mendut.

 

 

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

 

"Gadis yang pikirannya sudah dicerdaskan, pemandangannya sudah diperluas, tidak akan sanggup lagi hidup di dalam dunia nenek moyangnya." - Raden Ajeng Kartini . Kartini berjuang lewat tulisan-tulisannya, di zaman modern ini semoga perempuan-perempuan Indonesia dapat meneruskan perjuangan Kartini. Karena peringatan ini bukan hanya soal kebaya, tetapi bagaimana perempuan berjuang lewat keteguhan, ketekunan dan kepedulian untuk kemajuan dirinya dan bangsa. #Bolastylo #Superballid #Gridnetwork

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom) pada 20 Apr 2020 jam 8:04 PDT