BOLASPORT.COM - Pilar Persija Jakarta, Ramdani Lestaluhu, kembali berperan di posisi aslinya sebagai gelandang serang setelah selama beberapa musim diplot sebagai sayap.
Sejak bergabung dengan Persija Jakarta pada tahun 2007, Ramdani Lestaluhu telah memainkan ratusan laga bersama tim berjulukan Macan Kemayoran.
Hingga saat ini Persija Jakarta masih menjadi satu-satunya klub yang pernah dibela Ramdani Lestaluhu.
Ramdani Lestaluhu, yang kelahiran Tulehu dan mengenyam pendidikan sepak bola di Diklat Ragunan, mengawali perannya di lapangan hijau sebagai seorang gelandang serang.
Parawakan tubuhnya yang kecil memudahkan Ramdani untuk bergerak gesit dan lincah meliuk-liuk melewati lawan.
"Kalau saya yang jelas tipikal bermain bertahannya kurang. Setiap pemain pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing." kata Ramdani Lestaluhu dikutip dari Warta Kota.
Baca Juga: Jelang Ramadhan, Hamka Hamzah Berencana Ngabuburit dengan Kegiatan Ini
"Kalau saya dari dulu di SSB, Diklat Ragunan, dan timnas junior lebih banyak main di posisi gelandang serang," ujarnya.
Pada musim 2007, posisi gelandang Persija Jakarta masih dipenuhi pemain-pemain berkualitas seperti Agus Indra, Francis Wewengkang, bahkan terdapat nama Robertino Pugliara.
Alhasil, Ramdani harus digeser ke sayap oleh pelatih Persija saat itu, Sergei Dubrovin.
"Ketika pertama kali masuk Persija, tak mungkin masuk di posisi gelandang karena banyak pemain bintang dan senior pada tahun 2007. Sementara saya masih kecil."
Baca Juga: Fakta Baru Pertengkaran Gerrard dan Diouf di Masa Lalu Terungkap ke Publik
"Karena tidak mungkin bersaing dengan pemain yang lebih besar, pelatih jadi menaruh saya di sayap," tambahnya.
Pergeseran posisi itu lebih memungkinkan Ramdani mendapatkan menit bermain hingga akhirnya ia menjadi andalan Persija di musim-musim berikutnya.
Setelah beberapa musim bermain di sayap, Ramdani akhirnya kembali ke posisi semula sebagai gelandang serang berkat pelatih Stefano Cugurra di musim 2017.
"Sekarang adaptasi lagi ke tengah. Tetapi, Alhamdulillah itu posisinya yang tidak asing dengan tipikal menyerang. Saya rasa pemain bertipe menyerang akan mampu bermain di posisi menyerang," ujar Ramdani.
Ramdani menyatakan kemudahannya beradaptasi di berbagai posisi dikarenakan sepak bola tidak hanya persoalan fisik, namun juga kecerdasan.
"Sepak bola itu bukan hanya fisik, kecepatan, tetapi juga butuh otak dan kecerdasan," tutup pemain jebolan Diklat Ragunan tersebut.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Warta Kota |
Komentar